Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Curigai Pengacara Nazaruddin Bantu Pelarian Neneng

Kompas.com - 13/06/2012, 23:58 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi mencurigai sejumlah pengacara Muhammad Nazaruddin membantu pelarian istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni. Jika sewaktu-waktu diperlukan, KPK bisa saja memanggil sejumlah pengacara Nazaruddin tersebut untuk diperiksa.

"Setelah 1 x 24 jam, akan dilihat apakah pengacara-pengacara yang mengaku-ngaku ini akan dimintai keterangan," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, Rabu (13/6/2012) di Jakarta.

Bambang juga menegaskan, hingga ditangkap sore tadi, Neneng belum menunjuk pengacaranya. Pada 25 April 2012 lalu, KPK menerima surat dari beberapa pengacara Nazaruddin yang mengaku sebagai kuasa hukum Neneng. "Surat masuk ke KPK dari lawyer Nazaruddin yang menyatakan bahwa mendapat kuasa dari Nazaruddin untuk mengurus kepulangan istrinya," kata Bambang.

Ia menambahkan, surat kuasa seharusnya diberikan oleh Neneng, bukan dari pihak lain termasuk dari suami Neneng sekalipun. Hingga pemeriksaan malam ini, menurut Bambang, Neneng sama sekali belum memberi surat kuasa kepada siapa pun. "Oleh karena itu, siapa pun yang ingin tangani Neneng, dipersilakan. Namun, ikutilah aturan, gunakan etika, jangan mengaku-ngaku karena ini bisa bermasalah," tambah Bambang.

KPK menangkap Neneng di rumahnya di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, sekitar pukul 15.30 WIB. Dia kemudian digelandang ke Gedung KPK dan tiba sekitar pukul 16.58 WIB.

Begitu Neneng tiba di Gedung KPK, tiga pengacara Nazaruddin, yakni Hotman Paris Hutapea, Rufinus Hutauruk, dan Junimart Girsang, menyambangi Gedung KPK. Junimart mengatakan, Neneng bukan ditangkap penyidik KPK, melainkan menyerahkan diri. Pernyataan itu dibantah oleh Bambang. "Tidak benar ada menyerahkan diri dan macam-macam," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com