Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sherny Menghuni Ruangan Mapeling

Kompas.com - 13/06/2012, 16:13 WIB
Pingkan E Dundu

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Sebagai penghuni baru, terpidana perkara korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, Sherny Kojongian (49), harus menjalani masa sosialisasi di ruang masa pengenalan lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Rabu (13/6/2012). Seperti tahanan lain, Sherny harus berada di ruangan itu selama seminggu. Selanjutnya, dia akan ditempatkan di paviliun bersama dengan tahanan pidana umum lainnya.

"Selama seminggu sejak masuk, setiap terpidana harus menghuni ruang mapeling (masa pengenalan lingkungan). Selama seminggu juga dia (terpidana) tidak bisa dikunjungi sanak keluarga dan tamu lain, kecuali penasihat hukumnya. Aturan ini juga diberlakukan bagi semua penghuni tahanan ini ketika baru masuk," kata Kepala Lapas Wanita Kota Tangerang Etty Nurbaiti kepada Kompas, Rabu.

Terhitung mulai Rabu, Sherny yang menjadi buron sejak tahun 2002, saat perkara tersebut diputus vonis 20 tahun ini, resmi menjadi penghuni Lapas Wanita. Sherny merupakan mantan Direktur Kredit Bank Harapan Sentosa yang menerima kucuran dana BLBI pada krisis moneter tahun 1997.

Terpidana telah dijatuhi hukuman 20 tahun kurungan penjara pada tahun 2002. Dia ditangkap Interpol di San Francisco, Amerika Serikat. Dia tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Rabu pagi dan langsung dibawa ke Kejaksaan Agung, selanjutnya ke Lapas Wanita Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com