Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Kawal Buron BLBI

Kompas.com - 12/06/2012, 13:45 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Buron Kejaksaan Agung yang menjadi terpidana kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Sherny Kojongian, dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/6/2012) pukul 08.00.

Mantan Direktur Kredit dan Treasury Bank Harapan Sentosa (BHS) yang ditangkap Interpol di San Francisco, Amerika Serikat, pekan lalu itu datang menggunakan pesawat Garuda dengan pengawalan.

"Dia menggunakan pesawat umum, Garuda, bersama penumpang lainnya," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa (12/6/2012).

Sherny yang menjadi buron selama 10 tahun itu dideportasi dari San Francisco, Amerika Serikat, pada Senin (11/6/2012). Boy menjelaskan, kedatangan Sherny akan dikawal satu polisi Indonesia, yakni Brigadir Jenderal (Pol) Arif Wicaksono.

Setibanya di Jakarta, kasus Sherny akan diproses lebih lanjut ke Kejaksaan Agung. "Dari kita hanya satu orang yang mengawal karena ada juga dari pihak Imigrasi," ungkapBoy.

Sherny dinyatakan terbukti korupsi dengan cara menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan deposito atau rekening, dan mendapat fasilitas KLBI. Aksi itu dilakukan bersama Hendra Rahardja, selaku Komisaris Utama BHS, dan Eko Edy Putranto, Komisaris BHS.

Kasus BLBI yang melibatkan BHS itu menimbulkan kerugian negara yang diperkirakan sebesar Rp 1,95 triliun. Sherny dan Eko divonis 20 tahun penjara pada putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap pada 8 November 2002. Adapun Hendra yang telah meninggal di Sydney, Australia, akhir 2003 lalu, divonis penjara seumur hidup dalam sidang in absentia.

Sherny kabur sebelum menerima putusan dengan sidang in absentia. Keberadaan Sherny terlacak Interpol di San Francisco sejak tahun 2009. Hal itu disampaikan kepada instansi terkait, seperti Kementerian Luar Negeri, Imigrasi, Kejaksaan Agung, dan Polri. Interpol baru berhasil menangkap Sherny pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com