JAKARTA, KOMPAS.com - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah selesai melakukan verifikasi harta kekayaan calon gubernur DKI Jakarta jalur independen, Faisal Basri. Hasilnya, KPK mengoreksi total kekayaan sebesar Rp 4,2 miliar. "Klarifikasi ini menghasilkan daftar kekayaan saya itu Rp 4,2 miliar setelah sebelumnya Rp 3,6 miliar, jadi ada selisih Rp 625 juta," ujar Faisal usai dua jam melakukan verifikasi dengan tim penyidik KPK di kediamannya, Jl. Ciasem 4, Nomor 22, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/6/2012).
Nominal tersebut berdasarkan laporan yang diberikan Faisal saat mendaftarkan dirinya Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta pada 12 Maret 2012. Pada saat diverifikasi, ada beberapa poin kekayaan Faisal yang ternyata belum dimasukkan pada saat dilaporkan.
Berikut rincian daftar kekayaan Faisal Basri: Data harta tak bergerak: Rp 2.829.000.000 (saat dilaporkan) menjadi Rp 3.026.345.000 (setelah diverifikasi). Transportasi: Rp 302.000.000 (saat dilaporkan) menjadi Rp 302.000.000 (setelah diverifikasi). Logam mulia semula tidak dilaporkan, setelah diverifikasi, ditemukan Rp 97.550.000. Harta tak bergerak Rp 129.000.000 (saat dilaporkan) menjadi Rp 187.000.000 (setelah diverifikasi). Tabungan, giro, kas, dan lain-lain Rp 233.360.089 (saat dilaporkan) menjadi Rp 454.926.029 (setelah diverifikasi).
Subtotal kekayaan Rp 3.609.812.835 (saat dilaporkan) menjadi Rp 4.259.135.849 (setelah diverifikasi). Hutang, tidak mengalami perubahan dari Rp 15.855.300, baik saat dilaporkan maupun setelah diverifikasi.
Faisal melanjutkan, pihaknya mengapresiasi positif langkah tim penyidik KPK yang melakukan verifikasi. Dengan kroscek semacam itu, ia turut membuka data pemasukan yang selama ini tak terpantau. "Saya berterima kasih juga dengan begini ada temuan, serpihan-serpihan uang, kemudian ada honor-honor saya yang tidak dalam bentuk uang, ternyata ada puluhan juta juga," kata Faisal.
Proses verifikasi tersebut dilakukan oleh empat orang penyidik KPK. Dengan suasana santai, tim menanyakan hal-hal yang menyangkut kekayaan di ruang tengah kediaman ekonom Universitas Indonesia tersebut. Tim selesai melakukan verifikasi sekitar pukul 16.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.