Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Proyek Hambalang Baru Dipakai 50 Persen

Kompas.com - 30/05/2012, 19:58 WIB
Maria Natalia

Penulis

HAMBALANG, KOMPAS.com - Deputi Kemitraan dan Harmonisasi Prasarana Kemenpora, Lalu Wildan menyatakan saat ini sisa anggaran proyek Hambalang yang belum terserap adalah sebesar Rp 578 miliar.

Baru sekitar 50 persen dari anggaran proyek Rp 1,175 triliun yang telah terpakai di proyek itu.

Proses anggaran Hambalang saat ini dijalankan dengan tahun jamak (multi years). Tahun 2010, kata Wildan, telah dianggarkan dana sekitar Rp 275 miliar. Sementara pada tahun 2011, sebesar Rp 400 miliar.

Pada dana Rp 275 miliar (2010) yang dianggarkan,terealisasi sekitar Rp 260 miliar. Jadi ada yang tidak terserap Rp 21 miliar ya di tahun 2010. Itu dialihkan ke tahun 2012. Di tahun 2011 dari anggaran Rp 400 miliar, terserap sekitar Rp 300 miliar, ada juga yang tidak terserap juga dengan berbagai kondisi pelaksanaan.

"Nah itu yang membuat di tahun 2012, kita menganggarkan Rp 578 miliar untuk penyelesaian semuanya," kata Wildan di sela-sela kunjungan komplek Hambalang bersama wartawan, Rabu (30/5/2012).

Saat ini, lanjut Wildan, pihaknya juga membayar tagihan Rp 90 miliar dari rekanan proyek, PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya (Wika) selaku Kerjasama Operasional (KSO) proyek Hambalang.

Alasannya, karena Kemenpora belum menetapkan konsultan untuk mengawasi dan mengevaluasi proyek pada tahun 2012.

"Jadi belum bayar KSO, karena tagihan harus dinilai oleh konsultan. Tapi saat ini kita belum tentukan konsultan untuk tahun 2012," jelas Wildan.

Selama masalah anggaran ini belum selesai dibahas, maka kata Wildan, proyek Hambalang belum bisa terselesaikan.

Selain itu, mereka juga meminta pertimbangan Badan Pemeriksa Keuangan yang saat ini sedang melakukan audit investigasi anggaran proyek Hambalang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com