Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Diminta Usut Bupati Garut Aceng Fikri

Kompas.com - 24/05/2012, 12:35 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan warga Jawa Barat yang menamakan diri mereka Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) menggelar aksi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta, Kamis (24/5/2012). Mereka menuntut KPK mengusut dugaan korupsi yang dilakukan Bupati Garut, Jawa Barat, Aceng Fikri, terkait proses pemilihan Wakil Bupati Garut pengganti Dicky Candra.

"Kita sudah melaporkan ke KPK pada 2011 kemarin, indikasi penyimpangan anggaran sehingga merugikan keuangan negara miliaran rupiah," kata salah satu pengunjuk rasa dalam orasinya.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, ratusan warga Jawa Barat yang antara lain berasal dari Garut, Subang, Bandung, Bandung Barat, dan Ciamis, itu mengenakan pakaian seragam berwarna hitam diselingi kuning. Mereka menggelar orasi di atas mobil bak terbuka yang dilengkapi dengan pengeras suara. Banyaknya pengunjuk rasa yang memblokade sebagian ruas Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, depan gedung KPK itu membuat arus lalu lintas terhambat.

Dalam selebaran yang dibagikan, para pengunjuk rasa tersebut mempertanyakan mengapa KPK tidak juga memproses laporan mereka soal dugaan penyelewengan yang dilakukan Bupati Aceng dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Garut itu. Menurut mereka, Bupati Aceng dan sejumlah anggota DPRD di sana menerima pemberian uang terkait pemilihan wakil bupati Garut untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut setelah ditinggal Dicky Candra pada 5 Desember 2011 lalu.

"Pemerintahan di Garut karut-marut, dana APBN menjadi bancakan. KPK ini sebagai penegak hukum harus berpihak kepada masyarakat. Korupsi tidak akan selesai kalau KPK-nya setengah-setengah," kata salah satu pengunjuk rasa.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Aceng Fikri dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Garut atas dugaan menjual kursi calon wakil bupati. Salah satu calon wakil bupati, yakni Asep Kurniajaya, mengaku dimintai uang Rp 1,4 miliar. Tuduhan ini pun dibantah Aceng. Pria yang duduk sebagai bupati melalui jalur independen itu melaporkan balik orang yang menuduhnya. Aceng menilai nama baiknya telah dicemarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com