Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: Pelarangan Lady Gaga Jadi Kampanye Buruk

Kompas.com - 21/05/2012, 20:44 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Priyo Budi Santoso, menilai sikap Polda Metro Jaya yang melarang konser Lady Gaga dapat menjadi kampanye buruk, khususnya di mata internasional. Menurut Priyo, hal itu bertolak belakang dengan citra Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dengan toleransi yang tinggi.

"Saya agak terperanjat ketika masalah rencana konser Lady Gaga ini mendapatkan pemberitaan yang luas dari media hingga luar negeri. Ini kampanye yang tidak baik terhadap keberadaan toleransi yang selama ini kita andalkan. Ini akan jadi kampanye yang buruk," kata Priyo ketika menerima pengaduan dari promotor yang mendatangkan Lady Gaga, Big Daddy Entertainment, di ruang kerjanya di kompleks Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta, Senin (21/5/2012) malam.

Priyo mengaku sulit menerima alasan pelarangan konser Lady Gaga. Menurut dia, tidak ada alasan bagi kepolisian untuk melarang konser itu. Apalagi, kata dia, pihak promotor telah memastikan bahwa Lady Gaga akan tampil dengan mematuhi norma, budaya, dan aturan yang berlaku di Indonesia.

Polda Metro Jaya tak memberi rekomendasi konser tersebut dengan alasan banyak pihak yang memberikan masukan untuk melarang konser itu karena penampilan Lady Gaga dinilai tidak sesuai dengan budaya dan moral bangsa Indonesia. Polisi menyebut penampilan Lady Gaga dalam konser-konser sebelumnya memperlihatkan aurat dan gerakan-gerakan erotis yang cenderung menampilkan pornoaksi. Hal itu bertentangan dengan moral dan budaya bangsa Indonesia.

"Jika konser itu masih pertahankan adat ketimuran, norma, agama, saya kira tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kecuali Anda (promotor) undang Lady Gaga untuk telanjang bulat. Saya kira itu tidak mungkin. Jadi tidak ada alasan yang sahih bagi polisi untuk menolak itu," kata Priyo.

Meski demikian, politikus Partai Golkar itu meminta pihak promotor menerima kritik dari berbagai pihak yang menentang konser tersebut. Di antara kritikan itu, lanjutnya, pasti ada sisi positif untuk perbaikan. "Karena itu, menurut hemat saya, Kapolri kita persilakan berindak arif. Jangan terkesan bisa menimbulkan pertanyaan besar. Itu tidak baik bagi institusi Polri, tidak baik juga bagi kemajemukan," ujar Priyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com