Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prestasi, Hari ke-7 Basarnas Temukan CVR

Kompas.com - 16/05/2012, 18:30 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat maupun keluarga korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 atau SSJ 100 dalam joyflight di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, hendaknya mengapresiasi keberhasilan Badan SAR Nasional atau Basarnas.

Pasalnya, Basarnas berhasil menemukan cockpit voice recoder (VCR) atau data rekaman suara di ruang kokpit pesawat hanya dalam waktu tujuh hari setelah terjadinya kecelakaan, Rabu (9/5/2012), pekan lalu.

Hal itu diungkapkan Kepala Sub Komunikasi Penyelidikan Kecelakaan Transportasi Udara Komite Nasional Keselamatan Transportasi (Kasubkok PKTU KNKT) Masruri S, Rabu (15/5/2012) di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

"Dari kecelakaan pesawat yang selama ini terjadi, CVR baru ditemukan lebih dari seminggu. Bahkan, ada yang baru ditemukan setelah 26 hari seperti kecelakaan pesawat Garuda Indonesia di Medan beberapa waktu lalu," ujar Masruri.

Padahal, tambah Masruri, medan tempat terjadinya kecelakaan pesawat buata Rusia itu, tergolong sulit dan tak mudah dijangkau tim evakuasi. Namun, karena usaha keras Basarnas dan tim evakuasi yang terdiri dari TNI dan Polri, kelompok pencinta alam dan masyarakat lainnya, pencarian CVR akhirnya berhasil.

"Tinggal kita tunggu black box yang tertimbun di bawah reruntuhan ekor pesawat dan berada di dasar jurang," tambahnya.  CVR terdiri dari empat kanal rekaman suara, yang terdiri dari kanal rekaman suara pilot, co pilot dan suara di sekitar cockpit pesawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com