Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Belum Bahas Pencapresan Ani Yudhoyono

Kompas.com - 16/05/2012, 14:04 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Jero Wacik, mengatakan, partai belum membahas soal pencalonan Ani Yudhoyono sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014. Partai Demokrat baru akan membahas kandidat-kandidat calon presiden pada pertengahan tahun 2013.

"Kami memiliki banyak figur. Nanti, ada saatnya," kata Jero, yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, kepada para wartawan di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (16/5/2012).

Menurut Jero, lembaga yang berhak membahas calon presiden yang akan mewakili PD adalah Majelis Tinggi Partai. Semua kader Partai Demokrat (PD) akan memercayakan Majelis Tinggi Partai untuk menjaring dan memilih kandidat calon presiden (capres).

Saat ini, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat PD Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Presiden RI, meminta para kader untuk bekerja untuk rakyat. Para kader diminta turut menjaga pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan APBN-P.

Sebelumnya, Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Andi Nurpati menilai Ani Yudhoyono berpeluang besar untuk diusulkan menjadi capres PD pada Pemilu 2014. Nurpati menjelaskan, Ani memenuhi kualifikasi sebagai capres dari Demokrat. Ani, kata dia, adalah pendiri Demokrat, pernah menjabat sebagai wakil ketua umum Demokrat, dan dua periode mendampingi Yudhoyono sebagai presiden.

"Dan sejumlah kemampuan lainnya yang dimiliki beliau. Bu Ani adalah politikus yang tangguh. Peluang beliau terbuka untuk dicalonkan. Nama beliau sangat populer di masyarakat," kata Nurpati.

Terkait hal ini, SBY pernah menegaskan bahwa istrinya ataupun kedua putranya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono, tak akan maju pada ajang perebutan kursi RI 1 pada 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com