Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Frekuensi ELT Sukhoi dan Terminal Penangkap Sinyal di Indonesia Berbeda

Kompas.com - 14/05/2012, 18:11 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pesawat Sukhoi Superjet 100 dilengkapi alat emergency locator transmitter (ELT) yang sewaktu-waktu menyala saat pesawat menghantam benda asing. Namun, sinyal dari ELT yang seharusnya bisa ditangkap oleh terminal penerima yang ada di Indonesia, Singapura, dan Australia ternyata tidak juga terdeteksi tiga terminal tersebut.

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Daryatmo menduga, hilangnya sinyal ELT Sukhoi saat tabrakan terjadi lantaran adanya perbedaan frekuensi sinyal antara ELT milik Sukhoi dan frekuensi terminal penerima milik Indonesia.

"Itu memang alat ELT yang didesain bukan untuk di-detect satelit," ujar Daryatmo, Senin (14/5/2012), di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Dia menjelaskan, frekuensi ELT Sukhoi berada pada 121.5,203 Mhz. Sementara itu, frekuensi sinyal yang menjadi standar di Indonesia adalah 121.5,406 Mhz. "Jadi, itu hanya sistem lama yang keluarkan sinyal, kemudian kita humming. Kita akan bisa sampai (pada frekuensi) itu, sepanjang alat yang kita punya sama," papar Daryatmo.

Sementara itu, Masrury, Kepala Sub Komite Penelitian Kecelakaan Transportasi Udara KNKT, mengaku belum melihat ELT milik Sukhoi yang ditemukan tim SAR di lokasi kecelakaan. "ELT yang ditanyakan itu, saya belum lihat, jadi saya belum bisa komentar," tandasnya.

ELT merupakan alat yang wajib dimiliki pesawat komersial. Alat itu akan secara otomatis mengirimkan sinyal jika pesawat terkena air ataupun menghantam suatu benda dengan keras. Namun, sinyal darurat dari ELT Sukhoi tidak terpancar saat Sukhoi Superjet 100 menghantam tebing Gunung Salak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

    Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

    Nasional
    MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

    MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

    Nasional
    Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

    Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

    Nasional
    Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

    Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

    Nasional
    Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

    Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

    Nasional
    Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

    Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

    Nasional
    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Nasional
    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Nasional
    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Nasional
    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Nasional
    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Nasional
    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Nasional
    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Nasional
    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Nasional
    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com