Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Investigasi Sukhoi Tiba Kamis Malam

Kompas.com - 10/05/2012, 18:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim komisi investigasi Sukhoi dari Rusia dijadwalkan tiba di Jakarta pada Kamis (10/5/2012) malam, untuk selanjutnya melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan pesawat angkut sipil Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) di kawasan Gunung Salak, Bogor.

"Kami masih menunggu tim investigasi dari perusahaan penerbangan Sukhoi yang rencananya sampai di Jakarta malam ini," kata Atase Pers Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Dmitry Solodov, ketika dihubungi Antara, Kamis.

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev,  Rabu (9/5/2012), telah membentuk komisi khusus untuk menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat SSJ-100 tersebut. Tim tersebut dipimpin oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Yury Slyusar serta melibatkan pejabat Kemenlu Rusia dan perusahaan penerbangan Sukhoi.

Dmitry Solodov mengatakan bahwa tim tersebut akan melakukan investigasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat yang sedang melakukan demonstrasi penerbangan tersebut.

Perusahaan pesawat tempur militer Sukhoi sedang melakukan promosi pesawat penumpang pertamanya, SSJ-100, di sejumlah negara di Asia Tenggara dan Asia Tengah.

Pesawat tersebut melakukan demonstrasi penerbangan dengan mengundang perwakilan dari Kementerian Perhubungan, perusahaan maskapai penerbangan nasional dan Kedubes Rusia di Jakarta.

Pada saat melakukan demonstrasi penerbangan atau ’demo flight’ yang pertama, pesawat yang mampu menampung 98 orang itu tidak mengalami kendala. Namun saat menjalani demo kedua, pesawat tersebut mengalami gangguan sinyal sekitar 25 menit usai lepas landas dan jatuh di sekitar kaki Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com