Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Data Medis Sebanyak Mungkin ke Halim

Kompas.com - 10/05/2012, 11:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Disaster and Victim Investigation (DVI) hingga kini masih menghimpun seluruh data dan rekam medis para korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Tim baru mengumpulkan data 20 korban dari 47 penumpang yang tercatat menaiki pesawat pabrikan Rusia tersebut.

Untuk mempercepat proses penghimpunan data, polisi meminta keluarga untuk segera mendatangi posko DVI dengan membawa sebanyak-banyaknya informasi, data, dan rekam medis korban.

"Saat ini sudah ada 20 keluarga korban yang memberikan data. Kami minta keluarga sesegera mungkin berikan data ante-mortem sebanyak-banyaknya," ungkap Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rudy Hadisampurno, Kamis (10/5/2012) di Bandara Halim Perdana Kusuma.

Ia mengingatkan kembali bahwa pos pengumpulan rekam medis korban hanya ada di Halim. "Jadi, keluarga langsung saja menuju ke sini dan serahkan data-datanya," papar Rudy.

Data-data yang dikumpulkan yakni data medis, golongan darah, catatan sidik jari, berobat gigi, ciri-ciri khusus seperti memakai cincin, ataupun baju yang terakhir dipakainya. "Semakin banyak informasi yang diberikan akan semakin baik," kata Rudy.

Data-data yang termasuk data post-mortem (sebelum kematian) ini akan disamakan dengan data post-mortem (setelah kematian) yang ditemukan pada jenazah korban Sukhoi. Selain itu, tim DVI kini juga sedang mengumpulkan sampel DNA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com