Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Daftar 36 Penumpang Sukhoi yang Jatuh

Kompas.com - 09/05/2012, 19:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat penumpang buatan Rusia berjenis Sukhoi Superjet100 yang membawa 44 orang dipastikan jatuh di kawasan Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5/2012) sore.

Di antaranya terdapat 36 penumpang berkewarganegaraan Indonesia dan 8 warga negara Russia. Mereka turut dalam pesawat tersebut dalam rangka joy flight pesawat yang rencananya akan dipakai maskapai penerbangan domestik.

Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com di Pelabuhan Udara Halim Perdanakusuma di terminal kedatangan, berikut daftar nama penumpang yang teregistrasi pihak bandara.

1. Kornel M. Sihombing (DI),
2. Edie Satiyo (Pelita Air),
3. Darwin Pelawi (Pelita Air),
4. Gatot Purwoko (Airfast),
5. Budi Rizal (Putra Arta Dirgantara),
6. Syafrudin (Carpedrem Mardin),
7. Peter Adler (Sriwijaya),
8. Herman Suladji (Air Maleo),
9. Donardi Rahman (Aviastar),
10. Eloni (Kartika),
11. Hurdiana Widjanda (Kartika),
12. Arief Wahyudi (TR),
13. Nam Tran (Snecma),
14. Ruli Dermawan (Indo Asia),
15. Ahmad Fazal (Indo Asia),
16. Insan Kamil (Indo Asia),
17. Edward Edo (Indo Asia),
18. Ismie (Trans TV),
19. Aditya Sukardi (Trans TV),
20. Indra Halim (PT KAI),
21. Rietyan S. (PT KAI),
22. Dody Aviantara (Angkasa),
23. Don Yusuf (Angkasa),
24. Femi (Bloomberg),
25. Stephen Kamaci (Indo Asia),
26. Capt. Aan (Kartika),
27. Yusuf Ariwibowo (Sky),
28. Maria Marcella (Sky),
29. Henny Stevani (Sky),
30. Mai Syarah (Sky),
31. Dewi Mutiara (Sky),
32. Sussana Vamella (Sky),
33. Nur Ilmawati (Sky),
34. Rossy Withan (Sky),
35. Anggi (Sky),
36. Aditya (Sky).

Diberitakan sebelumnya, pesawat Sukhoi Superjet100 diperkirakan jatuh di Gunung Salak, kawasan Bogor, Jawa Barat.

Diketahui pesawat take off pukul 14.00 WIB dari Bandar Udara Halim Perdana Kusuma dan  hilang kontak sejak pukul 15.30 WIB. Pesawat sempat meminta izin turun dari ketinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki sebelum hilang kontak.

 

Pesawat tersebut datang ke Jakarta untuk road show, atau promosi kepada maskapai penerbangan untuk tujuan pemasaran. Sejauh maskapai penerbangan baru, Sky Aviation telah membeli sejumlah pesawat Sukhoi Superjet100.

Saat ini, Kementerian Perhubungan dan sejumlah pihak terkait seperti Basarnas sedang melakukan pencarian pesawat nahas tersebut. Saat ini pemerintah sudah membentuk posko di Halim Perdana Kusuma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com