Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical Bertemu Akbar Tandjung Malam Ini

Kompas.com - 08/05/2012, 15:08 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical akan bertemu dengan seluruh Dewan Pertimbangan Partai Golkar (PG) di Kantor DPP PG, Jakarta, Selasa (8/5/2012) malam. Pertemuan itu akan membicarakan berbagai hal, salah satunya mengenai penetapan calon presiden dari PG.

"Pak Aburizal Bakrie mengundang Dewan Pertimbangan lengkap di bawah kepemimpinan Pak Akbar Tandjung," kata Ketua DPP PG Priyo Budi Santoso di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa.

Priyo mengatakan, dalam pertemuan itu diharapkan dapat diselesaikan berbagai masalah di internal. Nantinya, kata dia, hasil pertemuan itu bukan untuk konsumsi publik.

"Ini adalah langkah biasa yang dilakukan bagi partai politik termasuk Golkar. Kami bisa mengelola setiap perbedaan pandangan. Insya Allah bisa diselesaikan dengan baik," kata Priyo.

Ketika ditanya apakah pertemuan itu untuk memberi restu Ical sebagai capres, Priyo menjawab, "saya tidak tahu."

Seperti diketahui, Ical akan ditetapkan sebagai capres dari PG dalam percepatan rapat pimpinan nasional pada Juni 2012. Menurut Ical, penetapan itu sesuai dengan hasil rapimnas ke II tahun lalu. Jika tidak dilaksanakan, menurut Ical, DPP atau Dewan Pertimbangan PG dianggap melanggar aturan dan dapat dikenakan sanksi.

Sebelumnya, Akbar Tandjung mempertanyakan alasan percepatan jadwal rapimnas. Menurut Akbar, tidak ada urgensi untuk segera menetapkan calon presiden dari Golkar. Menurut Akbar, meski tingkat popularitas Ical tinggi, PG tidak boleh juga mengabaikan tingginya dukungan masyarakat terhadap Jusuf Kalla (JK).

"Ini kan perlu diselesaikan. Apakah kita menafikan survei Pak JK? Kan tidak bisa," kata mantan Ketua Umum PG itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com