Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Kirim Tim Khusus ke Malaysia

Kompas.com - 27/04/2012, 20:15 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa mengatakan pihaknya telah mengirimkan tim khusus pencari fakta untuk mencari tahu penyebab kematian tiga tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tim ini diketuai oleh staf ahli menteri dan diperkuat oleh unsur Kedutaan Besar RI (KBRI) di Malaysia, atase kepolisian, dan pengacara KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Pemerintah Indonesia berketetapan untuk secara terencana menggerakan sistem dan taat terhadap prosedur untuk mengungkapkan fakta dan data peristiwa yang mengakibatkan meninggalnya tiga saudara kita," ujar Marty di Jakarta, Jumat (27/4/2012).

Menurut Marty, dari informasi tim khusus tersebut pihak Malaysia melalui kepolisian Diraja Malaysia telah meminta maaf atas keterlambatan informasi yang diberikan kepada KBRI terkait kematian Herman, Abdul Kadir Jaelani, dan Mad Noor.

Meski begitu Pemerintah Indonesia tetap akan melakukan investigasi untuk menuntaskan masalah tersebut.

"Selain itu, Dubes Malaysia di Indonesia juga sudah berkomunikasi, kemarin sore, ke kementerian luar negeri. Ia menyampaikan penjelasan dari pihak Malaysia dan polisinya tentang peristiwanya dan hasil otopsi yang mereka lakukan di sana," terangnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution mengungkapkan Kepolisian RI akan membantu penuntasan kasus hukum di Malaysia. Namun, itu dilakukan jika Malaysia memang membutuhkan bantuan dari Indonesia.

Terutama investigasi mengenai kronologis penembakan tersebut.

"Dalam rangka join investigasi. Pertama kita menghormati hukum yg berlaku di negara masing-masing. Kita hanya bisa menyarankan, kalau diperlukan mereka, kita bisa join investigasi, tapi bila mana mereka mandiri, bisa juga. Pada intinya kita hanya menyarankan," kata Saud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

    Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com