Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siti Fadilah Bantah Ada Lobi dengan Indofarma

Kompas.com - 25/04/2012, 20:03 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA KOMPAS.com — Mantan Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Bersatu, Siti Fadilah Supari, membantah adanya transaksi lobi-melobi antara dirinya dan PT Indofarma sebelum pelaksanaan proyek pengadaan alat kesehatan untuk antisipasi kejadian luar biasa tahun 2005.

Hal ini diungkapkan Siti dalam jumpa pers di rumahnya di sebuah kompleks perumahan di Jakarta Timur, Rabu (25/4/2012) sore.

"Bagaimana bisa saya dilobi orang. Saya menteri lho, untuk ketemu tidak gampang harus melalui ini itu," kata Siti.

Transaksi lobi yang diduga melibatkan Siti ini terungkap dalam kesaksian bawahannya, Mulya Hasjmy, mantan Kepala Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan Kementerian, di pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis 12 April 2012.

Saat itu Hasjmy bersaksi untuk  terdakwa M Naguib, terdakwa dari perusahaan PT Indofarma Tbk. Hasjmy yang juga pejabat pembuat komitmen dalam proyek menyatakan Siti menunjuk langsung perusahaan untuk proyek itu setelah ia bertemu empat orang dari PT Indofarma.

Dalam pertemuan ini diduga ada aksi melobi. Hasjmy mengaku di antara empat orang itu ada seorang wanita yang bernama Nuki. Ia adalah adik dari mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Sutrisno Bachir.

Namun, semua kesaksian Hasjmy di pengadilan dibantah Siti. Ia membantah mengenal Nuki dan tidak pernah menunjuk langsung perusahaan tertentu untuk proyek dengan nilai sekitar Rp 15 miliar itu.

"Saya tahun 2005 belum kenal, bahkan Mulya Hasim tahun 2005 juga saya belum kenal," tutur Siti.

Menurut dia, ada orang-orang yang berkepentingan yang mengatasnamakan dirinya untuk proyek itu. Sementara itu, kata Siti, ia hanya mengeluarkan penunjukan langsung.

"Banyak, kadang-kadang nama saya digunakan, disuruh Bu Siti, padahal tidak sama sekali. Pada waktu awal tahun saya mengeluarkan surat bahwa yang mengaku dekat, saudara, sahabat jangan dianggap bila ikut-ikutan mengambil tender. Anggap saja sebagai orang lain," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com