Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Pimpinan Kostrad-Brimob di Gorontalo

Kompas.com - 23/04/2012, 14:04 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo didesak mengevaluasi kinerja pimpinan Kostrad dan Brimob di wilayah Gorontalo terkait bentrokan antarkedua pihak itu.

"Jika ada kelalaian segera dicopot," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Nasir Djamil melalui pesan singkat, Senin (23/4/2012).

Nasir dimintai tanggapan bentrokan antara anggota Kostrad dan anggota Brimob Gorontalo yang mengakibatkan korban luka di kedua pihak. Hingga saat ini belum diketahui penyebab bentrokan itu.

Nasir mengatakan, bentrokan itu sangat disayangkan lantaran telah memberikan pembelajaran negatif kepada masyarakat bahwa masalah dapat diselesaikan dengan kekerasan. "Komisi III meminta agar kasus bentrokan ini ditangani secara serius," kata dia.

Anggota Komisi III, Achmad Basarah, menilai ada masalah laten antara TNI dan Polri. Menurut dia, ada kecemburuan dari pihak TNI terkait pengelolaan keamanan dalam negeri yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab Polri. Belum lagi adanya pelarangan bisnis TNI.

Dikatakan Basarah, kenyataan politik itu hanya dapat diterima di level perwira tinggi TNI. "Tapi mulai dari level pangdam, danrem, dandim sampai ke level prajurit merasakan betul perbedaan status antara Polri dan TNI. Perasaan cemburu dan iri terhadap Polri menyebabkan mereka mudah tersulut emosinya apabila sedikit saja ada masalah yang melibatkan unsur Polri," katanya.

Basarah menambahkan, para petinggi Polri dan TNI tidak boleh menganggap remeh masalah itu. Presiden selaku Panglima tertinggi TNI juga harus turun tangan mencari jalan keluar.

"Jangan menunggu masalah ini menjadi besar baru mereka sibuk bertindak. Lebih baik mencegah daripada mengobati karena mereka semua memegang senjata. Nanti rakyat yang akan jadi korban lagi," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com