Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Meninggalnya Wakil Menteri ESDM

Kompas.com - 21/04/2012, 18:05 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo meninggal dunia pada Sabtu (21/4/2012) di Nusa Tenggara Barat ketika mendaki Gunung Tambora. Saat ini, jenazah Widjajono tengah dibawa ke Denpasar untuk keperluan otopsi.

"Rombongan Wakil Menteri ESDM berangkat dari Jakarta-Denpasar-Bima pada hari Jumat (20/4/2012). Rombongan langsung menuju Gunung Tambora. Pejabat Pemda dan FKPD Kabupaten Dompu tidak mendapat kabar," kata Gubernur NTB Zainul Majdi kepada para wartawan melalui pesan singkat, Sabtu sore.

Zainul menjelaskan, rombongan Widjajono didampingi kru stasiun televisi nasional dan mendaki Gunung Tambora melalui jlur Doropeti. Rombongan sempat bermalam di Pos 3 Gunung Tambora. "Pada hari Sabtu subuh, rombongan berangkat dari Pos 3 ke puncak sekitar 1.000 meter dengan medan pasir, batu krikil, dan minim pohon," kata Zainul.

Di tengah perjalanan, kondisi almarhum lemah sehingga pendakian dihentikan. Almarhum kemudian dibawa turun ke Pos 3 guna mendapat perawatan medis berupa bantuan pernafasan. Ketika perjalanan dari Pos 2 ke Pos 1, almarhum mengembuskan nafas terakhir. "Waktu tempuh dari Pos 3 ke Pos 1 adalah enam jam. Dari Pos 1 ke Kota Dompu berjarak 5 jam perjalanan," kata Zainul.

Kini jenazah Widjajono dibawa ke Denpasar, Bali, dengan menggunakan helikopter Travira. "Pemerintah Provinsi NTB menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya almarhum dan mendoakan semoga almarhum mendapat ganjaran yang baik di sisi Tuhan dan keluarga beliau diberi keikhlasan dan kesabaran," kata Zainul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Nasional
    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Nasional
    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Nasional
    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Nasional
    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Nasional
    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Nasional
    Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Nasional
    'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

    "Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

    Nasional
    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com