Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integritas Pimpinan KPK Diuji

Kompas.com - 20/04/2012, 07:22 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Integritas lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diuji dalam menangani dua perkara yang menarik perhatian publik yakni kasus tersangka Miranda Swaray Goeltom dan Angelina Sondakh alias Angie. Jika tak tuntas, publik akan ragu atas kesungguhan KPK memberantas korupsi.

"Jangan sampai KPK teledor dalam penanganan kasus korupsi. Itu bisa menjadi preseden tidak baik," kata Kapoksi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy melalui pesan singkat, Jumat (20/4/2012).

Aboe Bakar mempertanyakan lambannya penyidikan kasus Miranda terkait dugaan suap cek perjalanan ketika pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia dan kasus Angie terkait dugaan suap proyek wisma atlet SEA Games. Logikanya, ketika sudah ditetapkan sebagai tersangka, seharusnya penyidik KPK sudah mengantongi cukup bukti untuk memproses mereka.

"Menjadi pertanyaan, kenapa perkara Miranda-Angie kok seperti terlantar di KPK? Sulit menampik tudingan adanya oknum internal yang bermain sehingga seolah penanganan kasus dua orang itu seolah kabur. Seharusnya segera ada perkembangan atas penanganan kasus itu," kata Aboe Bakar.

Aboe Bakar juga mempertanyakan pernyataan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas bahwa KPK akan menangani perkara Angie setelah perkara Miranda selesai. Menurut dia, atas dasar apa Busyro menanggap kasus Miranda lebih prioritas ketimbang kasus Angie.

Pertanyaannya, kapan perkara Miranda selesai? Bila sudah jadi tersangka, lantas apa lagi alasan KPK untuk menggantung perkara Miranda-Angie?

"Bila memang telah lengkap dan rampung harus segera dilimpahkan ke tahap berikutnya," pungkas Ketua DPP PKS itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    Nasional
    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    Nasional
    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    Nasional
    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com