Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudomo, Dikenal karena Malari

Kompas.com - 18/04/2012, 11:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Mantan Pangkopkamtib di Era Orde Baru, Laksamana (Purn) Sudomo, wafat pada Rabu (18/4/2012) pagi, di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta.

Sudomo adalah mantan Panglima Angkatan Laut yang juga pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung di masa orde baru.

Sebagai mantan pejabat di masa Orde Baru, Sudomo termasuk yang paling terkenal. Salah satu momen yang membuat namanya mencuat adalah peristiwa 15 Januari 1974, atau dikenal dengan peristiwa Malari.

Malari adalah peristiwa kerusuhan besar yang mengguncang Jakarta. Saat itu mahasiswa turun ke jalan dan memprotes penanaman modal asing dari Jepang. Kebetulan saat itu Perdana Menteri Tanaka dari Jepang berkunjung ke Indonesia.

Banyak pihak menilai peristiwa yang dikenal sebagai malapetaka 15 Januari (Malari) ini sebenarnya buntut perseteruan dua tokoh intelijen. Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) Jenderal Soemitro, dengan Kepala Opsus Jenderal Ali Moertopo. Sudomo sendiri saat itu adalah anak buah Soemitro. Kala itu Sudomo menjabat sebagai kepala staf Kopkamtib, atau orang nomor dua di lembaga superpower bentukan Soeharto itu.

Setelah kerusuhan, Sudomo menghadap Soemitro. Kala itu Sudomo minta mengundurkan diri karena merasa bertanggung jawab atas kerusuhan yang membakar Jakarta. Tapi permohonan Sudomo ditolak Soemitro. Dia memilih memikul tanggung jawab sebagai pimpinan.

"Memang Pak Domo saya serahi tugas mengenai Jakarta sebagai latihan. Tapi mengenai peristiwa di Jakarta Raya sebagai ibu kota negara, apa pun yang terjadi, adalah tanggung jawab saya. Ini bukan tanggung jawab Pak Domo. Pangkopkamtib hanya satu, yaitu saya," ujar Soemitro.

Peristiwa itu benar-benar mengakhiri karir Soemitro. Namun tidak untuk Sudomo. Pemerintah Orde Baru terus memberikan kesempatan bagi Sudomo. Sudomo bahkan sempat menjabat Menteri Tenaga Kerja pada periode 1983 - 1988 kemudian sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com