Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Bantah Tutup Calon Presiden Selain Ical

Kompas.com - 10/04/2012, 17:58 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar memutuskan mempercepat jadwal rapat pimpinan nasional (rapimnas) dari rencana awal digelar Oktober 2012 menjadi akhir Juli 2012.

Percepatan itu agar tidak ada dualisme calon presiden yang akan diusung Partai Golkar.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, ini bukan berarti Golkar menutup jalan bagi calon lain selain Aburizal Bakrie alias Ical.

Penentuan calon presiden dari Golkar, ditentukan lewat sistem. Oleh karena itu, Golkar tidak bermaksud membatasi siapa yang akan maju di Pemilu 2014 nanti.

"Kita mengambil langkah-langkah tidak pernah membuka atau menutup peluang. Golkar besar karena sistem, jadi yang menentukan adalah sistem, dan yang punya suara adalah daerah. Aspirasi berkembang secara kuat dari suara DPD seluruh Indonesia," kata Idrus di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (10/4/2012).

Sebelumnya, mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tanjung mempertanyakan alasan percepatan jadwal Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar.

Menurut Akbar, tidak ada urgensi untuk segera menetapkan calon presiden dari Golkar.

Ia menyatakan, meski tingkat popularitas Ical tinggi, Partai Golkar tidak boleh juga mengabaikan tingginya dukungan masyarakat terhadap Jusuf Kalla (JK).

Apalagi, kata dia, JK yang pernah menjabat Ketum Partai Golkar sudah berulang kali menyatakan kesanggupannya untuk maju sebagai capres.

Menanggapi itu, Idris menyatakan sejauh ini dari Rapimnas Golkar 2012, DPD Golkar seluruh Indonesia masih menentukan bahwa Ical dapat menjadi Capres di 2014.

Ia mempertanyakan survei yang menyatakan elektabilitas Ical dan Jusuf Kalla masih bersaing saat ini.

"Survei dari mana itu. Survei kan banyak. Sebenarnya sudah ada rekomendasi ketika DPD seluruhnya mendesak Ical dicalonkan. Tapi pak Ical mengatakan dia bersedia, tapi harus melakukan sosialisasi. Usulan DPD ini sesuai dengan elektabilitas Ical yang sedang meningkat saat ini," pungkas Idrus.

Saat ini, kata Idrus, Golkar masih melihat Ical sebagai sosok dari Partai Golkar yang juga cocok untuk menjadi capres di Pemilu 2014. Ia optimis, Ical bisa maju dan memperoleh kemenangan dengan usaha politik yang dilakukan Golkar saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Nasional
    Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Nasional
    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Nasional
    6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

    6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com