Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Akui Pernyataan Jafar Mengganggu

Kompas.com - 30/03/2012, 09:44 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar mengaku, pernyataan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Jafar Hafsah (kini non-aktif) terkait Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical mengganggu stabilitas internal Partai Golkar. Pernyataan itu dianggap tidak benar.

"Benar bahwa Golkar terganggu dengan pernyataan itu. Dan pernyataan itu tidak benar," kata Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso ketika dihubungi, Jumat (30/3/2012).

Sebelumnya, Jafar menyebut Ical pernah mengusulkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa harga BBM sebaiknya dinaikkan lebih dari Rp 1.500 per liter. Karena itu, Jafar yakin Partai Golkar akan mendukung kenaikan harga BBM ketika pengambilan keputusan dalam rapat paripurna nanti.

Ical langsung membantah pernyataan Jafar. Bahkan, Ical menyebut harga BBM tak perlu dinaikkan tahun ini. Pernyataan Ical itu disusul sikap resmi Partai Golkar bahwa harga BBM tak perlu naik.

Selang sekitar satu jam dari pengumuman sikap Partai Golkar, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyampaikan kepada wartawan di DPR bahwa tugas Jafar diambil alih sementara olehnya dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono. Anas juga mengoreksi pernyataan Jafar.

Priyo menilai, keputusan penonaktifan Jafar itu terlalu keras. Pasalnya, Priyo melihat selama ini Jafar memiliki hubungan yang baik dengan Golkar. "Pak Jafar cakap dalam memimpin. Tapi kami tidak mau mencampuri wewenang Partai Demokrat," kata Wakil Ketua DPR itu.

Seperti diberitakan, pernyataan Golkar itu mengubah peta politik terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM sebesar Rp 1.500 per liter pada 1 April 2012. Dengan demikian, lima fraksi bakal menolak harga BBM naik. Fraksi itu, yakni PDI-P, Partai Gerindra, Partai Hanura, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com