JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto mengklarifikasi isu beredar bahwa terjadi penembakan kepada mahasiswa oleh aparat kepolisian dalam bentrok di Jalan Diponegoro, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (29/3/2012) malam.
"Isu yang beredar yang dilansir social media, bahkan ditayangkan televisi nasional maupun swasta, bahwa seolah-olah terjadi penembakan terhadap mahasiswa dan ada yang tewas. Sekali lagi, berita ini sama sekali tidak benar," kata Djoko dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Jumat dini hari tadi.
Menurut dia, berita ini sengaja diedarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan justru tidak menginginkan lingkungan masyarakat aman dan merasa terlindungi oleh aparat keamanan.
Ia mengakui, dalam bentrokan tersebut ada satu orang satpam dan lima demonstran yang terluka. Namun, hal itu akibat terkena serpihan peluru gas air mata yang diduga terjadi pada saat aparat membubarkan massa mahasiswa agar kembali ke kampusnya masing-masing.
"Dan saat ini mereka sedang dirawat di RSCM," ungkap Djoko.
Data laporan terakhir yang diterima, lanjut Djoko, selain satu orang satpam dan lima mahasiswa yang terluka karena serpihan gas air mata, Kapolsek Senen dan 9 anggota Polri juga terluka terkena lemparan batu dan kaca.
Ia mengatakan, dalam menangani massa penunjuk rasa, Polri telah menegaskan tidak akan menggunakan peluru tajam. Polisi baru akan menggunakan peluru karet jika terjadi kondisi yang terpaksa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.