JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengaku tidak akan melarang mahasiswa menyampaikan aspirasinya. Menurutnya, aksi cara menyampaikan aspirasi mahasiswa yang dilakukan dengan unjuk rasa turun ke jalan merupakan sebuah cermin dari negara demokrasi.
Pernyataan Djoko ini merespons mulai maraknya aksi menentang rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak. Aksi tak hanya terjadi di Ibu Kota, tetapi juga di sejumlah daerah di Indonesia.
"Saya dan Presiden juga sadar mereka telah turun ke jalan, tetapi itulah demokrasi. Silakan berunjuk rasa, tetapi dengan santun," kata Djoko saat menghadiri pertemuan dengan para pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Jakarta, Kamis (15/3/2012).
Ia mengimbau, mahasiswa yang berunjuk rasa seharusnya dapat mempertimbangkan dampak ketidaknyamanan yang mungkin akan diterima masyarakat terkait aksi unjuk rasa yang digelar. Djoko meminta aksi unjuk rasa jangan sampai mengganggu aktivitas masyarakat secara luas.
"Bukan khawatir dengan gelombang demo yang berdampak pada ketidaknyamanan masyarakat. Yang demo 100-300 orang, tetapi yang dirugikan separuh warga Jakarta," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.