Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Siti Fadilah Intervensi Pengadaan Alkes Flu Burung

Kompas.com - 07/02/2012, 18:17 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan periode 2004-2009, Siti Fadilah Supari, diduga mengintervensi pengadaan alat kesehatan (alkes) flu burung di Departemen Kesehatan (Kementerian Kesehatan) pada 2006. Proyek pengadaan alkes itu menjadi perkara dugaan korupsi yang disidik Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Siti mengetahui dan merekomendasi pengadaan, diduga ikut kontribusi terhadap kasus," kata Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik, Indonesia Corruption Watch (ICW), Febri Hendri, melalui siaran pers yang diterima wartawan, Selasa (7/2/2012).

Menurut Febri, keterlibatan Siti dalam proyek pengadaan ini terlihat dari surat rekomendasi yang dikirimkan Menkes ke Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik saat itu, Ratna Dewi Umar. Adapun Ratna ditetapkan sebagai tersangka kasus ini.

Dalam surat rekomendasi tertanggal 12 Juni 2006 tersebut, Siti selaku Menkes menyampaikan kepada Ratna Dewi Umar untuk melakukan penunjukan langsung dalam pengadaan alkes flu burung 2006. Alasannya, wabah flu burung saat itu merupakan kejadian luar biasa yang mengancam keamanan dan kesehatan masyarakat sehingga harus ditangani sesegera mungkin.

"Pengadaan alkes dan perbekalan rumah sakit dalam rangka penanganan wabah flu burung merupakan keadaan luar biasa yang mengancam keamanan dan kesehatan masyarakat, pelaksanaan pengerjaannya tidak dapat ditunda, harus segera dilakukan sehingga proses pengadaannya ditempuh dengan penunjukan langsung," demikian bunyi surat rekomendasi yang ditemukan ICW itu.

Dalam kesaksiannya, kata Febri, Ratna Dewi Umar juga membenarkan kalau pengadaan alkes tersebut dilakukan atas perintah Siti. KPK beberapa kali memeriksa Siti sebagai saksi terkait kasus ini. Seusai diperiksa KPK selama kurang lebih dua jam hari ini, Siti mengaku tidak banyak tahu ihwal pengadaan proyek itu. "Saya tidak terlalu tahu, saya hanya saksi," katanya.

Dalam kasus pengadaan alkes 2006 ini, KPK menetapkan Ratna Dewi Umar sebagai tersangka bersama Sekretaris Ditjen Bina Pelayanan Medik Depkes, Mulya A Hasyim. Keduanya diduga terlibat dalam penunjukan langsung PT Bersaudara sebagai rekanan terkait pengadaan proyek alkes 2006 ini. Akibatnya, negara mengalami kerugian sekitar Rp 36,3 miliar. Siti menilai, kasus dugaan korupsi ini hanya perkara kecil dibandingkan dengan kasus-kasus korupsi lainnya.

"Persoalan ini sebenarnya kecil dibandingkan persoalan nasional lainnya. Mudah-mudahan KPK tidak terlena dengan yang kecil-kecil nilainya ini," ucap Siti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com