Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angie Tersangka, Demokrat Apresiasi KPK

Kompas.com - 03/02/2012, 18:30 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Pusat Pengembangan Strategi Kebijakan DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla mengatakan, pihaknya mengapresiasi tindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menetapkan Angelina Sondakh sebagai tersangka baru dalam kasus suap wisma atlet.

Menurut Ulil, Demokrat mendukung penuh KPK untuk menyelesaikan kasus yang terus menghantam Partai Demokrat tersebut. "Terkait pengumuman KPK, di mana salah satu tersangka baru dalam kasus wisma atlet, Angelina Sondakh, kami dukung penuh upaya hukum di KPK. Proses hukum ini sangat baik dan kami memberikan apresiasi tinggi," ujar Ulil dalam jumpa pers di Warung Daun, Jakarta, Jumat (3/2/2012).

Sementara itu, juru bicara DPP Partai Demokrat, Andi Nurpati, mengatakan, Demokrat menyerahkan sepenuhnya proses hukum Angelina maupun pihak lain yang terlibat kepada KPK dan tidak akan menghalang-halangi penegakan hukum yang ada. "DPP serahkan penuh pada proses hukum sampai ada kepastian hukum di pengadilan. Partai Demokrat secara resmi serahkan kasus ini ke KPK. Kami menghormati penegakan hukum di KPK," kata Andi.

Keduanya juga meminta KPK lebih cepat menyelesaikan kasus tersebut dan menyeret siapa pun yang terlibat. Hal ini karena Partai Demokrat justru terganggu jika kasus yang melibatkan sejumlah oknumnya tidak diselesaikan secara tuntas.

"Kami dukung agar makin cepat proses hukum ini dilakukan makin baik. Kalau jalan lambat dan berlarut-larut malah menyusahkan. Makin cepat skandal ini diselesaikan lebih baik. Siapa pun yang terlibat dan memenuhi bukti hukum sebaiknya segera dituntaskan," pungkas Ulil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com