Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Akan Ungkap Siapa Pemilik Grup Permai

Kompas.com - 03/02/2012, 08:52 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pegawai Permai Grup kembali bersaksi untuk terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta. Jumat (3/2/2012) pagi ini, Direktur Utama PT Exatech Technology Utama Gerhana Sianipar yang akan diperiksa. PT Exatech Technology Utama merupakan salah satu anak perusahaan Permai Grup.

"Besok (hari ini) Gerhana salah satu saksinya," kata pengacara Nazar, Junimart Girsang, saat dihubungi wartawan, Jumat. Junimart mengatakan, pihaknya akan mencecar Gerhana soal kepemilikan Grup Permai.

Selama ini, sejumlah saksi mengatakan bahwa perusahaan itu dimiliki Nazaruddin. Sementara pihak Nazar mengklaim bahwa Permai Grup merupakan milik Anas Urbaningrum.

"Dia (Gerhana) harus apa adanya soal ini, tidak perlu menutup-nutupi karena kalau bohong akan ketahuan," ujarnya.

Gerhana adalah salah satu saksi kunci dalam sidang kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games ini. Ia diduga tahu aliran dana wisma atlet yang mengalir ke sejumlah pihak, termasuk ke anggota Badan Anggaran DPR Angelina Sondakh dan Wayan Koster.

Gerhana pernah diminta Mindo Rosalina Manulang (marketing Permai Grup) untuk mencairkan kas perusahaan dua kali senilai Rp 2 miliar dan Rp 3 miliar. Menurut Mindo dan Yulianis, uang Rp 2 miliar dan Rp 3 miliar itu untuk Angelina dan Koster.

"Semua akan kami uji kebenarannya. Karena, kan, memang tujuan pemeriksaan saksi untuk mencari kebenaran materiil," ujar Junimart.

Selain Gerhana, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga nonaktif Wafid Muharam juga dijadwalkan menjadi saksi. Wafid divonis tiga tahun penjara dalam kasus ini. Dia dianggap terbukti menerima suap dalam bentuk cek senilai Rp 3,2 miliar dari Mindo Rosalina Manulang dan Mohamad El Idris.

Pemberian cek itu terkait pemenangan PT Duta Graha Indah (PT DGI) sebagai pelaksana proyek wisma atlet senilai Rp 191 miliar itu. Semetara Nazaruddin didakwa menerima pemberian berupa cek senilai Rp 4,6 miliar terkait hal yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com