Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Upayakan Jaga Obyektivitas Kesaksian Rosa

Kompas.com - 12/01/2012, 16:12 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi berkepentingan memastikan pemeriksaan terhadap Mindo Rosalina Manulang sebagai saksi di persidangan Muhammad Nazaruddin berjalan objektif. KPK berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut pengancam Rosa.

"Kami sedang mendiskusikan langkah rinci termasuk itu (koordinasi dengan polisi)," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto di Jakarta, Kamis (12/1/2012).

Sejauh ini, KPK telah berkirim surat ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). KPK meminta lembaga itu memberikan perlindungan maksimal terhadap Rosa.

Rosa mengaku diancam kerabat dekat Nazaruddin yang berinisial NSR dan HSY. Kedua orang itu tiga kali mendatangi Rosa di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, dan mengancam akan membunuh Rosa atau keluarga jika wanita itu tidak menuruti arahan Nazaruddin.

Kuasa hukum Rosa, Mohamad Iskandar mengatakan, kliennya diminta berbohong di pengadilan soal kepemilikan PT Anugerah Nusantara, induk perusahaan milik Nazaruddin.

Rosa memang dijadwalkan menjadi saksi bagi Nazaruddin dalam perkara dugaan suap wisma atlet yang disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Dia juga berjanji akan mengungkapkan sosok "ketua besar" saat bersaksi bagi Nazaruddin. Sayangnya, sidang dengan agenda mendengarkan kesaksian rosa tersebut dua kali ditunda lantaran Nazaruddin mengaku sakit.

Terkait ancaman terhadap Rosa yang dianggap mengetahui sepak terjang Nazaruddin ini, Polri bersedia memberikan perlindungan. Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen (Pol) Sutarman mengatakan, pimpinan LPSK telah menghubunginya untuk meminta bantuan keamanan. Jika ada bukti, kata Sutarman, Kepolisian akan mengusutnya.

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana mengatakan hal senada. Pihaknya sebagai pengelola Rutan Pondok Bambu, tempat Rosa ditahan, akan meningkatkan pengamanan. "Yang pasti pengamanan segera dilakukan dengan bekerjasama dengan KPK," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com