Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI: Masyarakat Optimistis terhadap KPK

Kompas.com - 08/01/2012, 17:14 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Harapan masyarakat terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi dengan komisioner baru yang terpilih di akhir 2011 masih tinggi dalam upaya penanggulangan korupsi di Indonesia. Hal itu dibeberkan Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Dodi Ambardi kepada para wartawan di kantor LSI, Jakarta, Minggu (8/1/2012).

Dodi mengatakan, pada Desember 2011 LSI melakukan survei selama 10 hari terhadap 1.220 responden. Meski hanya 36 persen responden yang mengikuti proses pemilihan ketua KPK, jumlah itu dinilainya sudah cukup mewakili. Dari 36 persen responden yang mengikuti proses pemilihan ketua KPK, sebagian besar memiliki optimisme kepada KPK dengan kepemimpinan yang baru.

"65 persen responden yang mengikuti proses pemilihan ketua KPK tersebut percaya bahwa KPK di bawah kepemimpinan Abraham Samad akan lebih baik dari KPK sebelumnya," kata Dodi.

Yang lebih mengejutkan, kata Dodi, optimisme ini hampir merata di semua tingkat pendidikan, bukan bias pada lapisan yang kurang terpelajar saja, yang mungkin kurang kompeten untuk memberikan penilaian.

"Ini merupakan modal sosial-politik untuk KPK yang baru bekerja dan untuk membuktikan bahwa KPK sekarang bisa lebih baik dalam memberantas korupsi sebagaimana diharapkan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Transparacy International Indonesia (TII), Todung Mulya Lubis mengatakan, optimisme masyarakat ini merupakan sebuah harapan pada masa pemerintahan saat ini. Karena akan ada efek politik jika kemudian evaluasi publik merata terhadap kinerja KPK.

"Memberantas korupsi menjadi banner SBY. Bisa atau tidak memberantas korupsi tentu ada efeknya. Karena Partai Demokrat adalah partai penyokong pemerintahan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com