Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nunun Mengeluh Pening

Kompas.com - 12/12/2011, 17:54 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus dugaan suap cek pelawat, Nunun Nurabeti, sempat mengeluh pening sesaat sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Metropolitan Medical Center, Kuningan, Jakarta, Senin (12/12/2011).

Nunun mengeluhkan kondisi kesehatannya itu di tengah-tengah pemeriksaan yang berlangsung di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. "Di tengah perjalanan pemeriksaan, Ibu N (Nunun) merasa pening, sepertinya akan pingsan," kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Senin.

Namun, Nunun tidak pingsan. Penyidik KPK langsung meminta dokter KPK melakukan pemeriksaan terhadap Nunun. "Dari hasil pemeriksaan memang kondisinya melemah, kita putuskan untuk melakukan perawatan pemeriksaan di sebuah rumah sakit di kuningan," lanjut Johan.

Johan mengatakan, sebelum dibawa ke gedung KPK, Nunun dipastikan berada dalam kondisi sehat dan mampu menjalani pemeriksaan hari ini. Menurut Johan, KPK berkepentingan menjaga keselamatan dan kesehatan Nunun. KPK akan menunggu hasil pemeriksaan rumah sakit untuk memutuskan apakah akan membantarkan penahanan Nunun atau tidak.

Dalam pemeriksaan itu, Nunun sempat menjawab beberapa pertanyaan sebelum mengeluh pening dan dilarikan ke rumah sakit. "Pertanyaan soal apa, berapa pertanyaan, saya tidak tahu," ujar Johan. Nunun juga tidak lupa akan namanya, anggota keluarganya, dan sadar bahwa dirinya tengah diperiksa di gedung KPK.

Hari ini KPK menjadwalkan pemeriksaan Nunun sebagai tersangka. Istri mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (Purn) Adang Darajatun itu tiba di Gedung KPK sekitar pukul 15.00 dengan didampingi kuasa hukumnya, Ina Rahman, dan putrinya Ratna Farida Darajatun.

Belum satu jam Nunun masuk gedung KPK, dia sudah dilarikan ke RS MMC dengan mobil Kijang Innova hitam benomor polisi B 1774 IR. Selama ini pihak keluarga mengklaim bahwa Nunun menderita sakit amnesia yang mengarah ke alzhaimer. Ina Rahman meminta agar penyidik KPK memerhatikan kondisi kesehatan kliennya. "Supaya suasana pemeriksaan tidak serius, tetapi dibuat lebih rileks (santai)," kata Ina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com