Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas Raih Anugerah Tirtoadisuryo 2011

Kompas.com - 06/12/2011, 15:27 WIB
Budiman Tanuredjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Harian Kompas kembali meraih prestasi membanggakan di bidang jurnalistik. Kali ini Anugerah Tirtoadisuryo 2011 akan diberikan kepada Tim Ekspedisi Kompas atas rintisannya yang menyegarkan gaya dan substansi laporan jurnalistik dalam tradisi pers Indonesia.

Penghargaan itu akan diserahkan pada Hari Jurnalistik Indonesia, Rabu (7/12/2011) malam. Pemberitahuan itu disampaikan Pendiri Newseum Indonesia Taufik Rahzen kepada Pemimpin Umum Kompas, Selasa ini.

Newseum Indonesia adalah lembaga independen yang bergerak dalam bidang tradisi pers dan sejarah kebangsaan yang didirikan tahun 2007, bertepatan dengan 100 tahun terbitan Medan Priyayi 1907 yang dianggap sebagai tanda awal koran kebangsaan.

Dijelaskan Taufik, sejak 2007 Newseum memberikan penghargaan Tirtoadisuryo kepada karya jurnalistik dan individu yang merintis pendekatan segar dalam merajut hubungan publik dan Republik.

Ada dua katagori penghargaan, yakni Sang Pemula dan CommuniNation. Anugerah telah diberikan kepada Pramudya Ananta Toer, Bambang Ismawan (Trubus) dan Soebagyo IN pada tahun 2008, kemudian Ono W Purbo dan Radio 68H pada tahun 2009.

Sedangkan pada tahun 2010, penghargaan diberikan kepada Budiono Darsono (detik.com) dan Komunitas Lubang Jarum.

Harian Kompas telah menggelar 12 kali liputan bercorak ekspedisi yang memadukan unsur petualangan, penelitian, eksplorasi, dan kegiatan jurnalistik. Pada tahun 2011 ini, Kompas melangsungkan Ekspedisi Cincin Api yang berlangsung selama satu tahun dengan pendekatan multimedia, multi Channel, dan multi platform.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com