Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

90 Persen Jemaah Haji Indonesia Tiba di Saudi

Kompas.com - 29/10/2011, 14:22 WIB

MEKKAH, KOMPAS.com - Jumlah jemaah calon haji reguler Indonesia yang sudah berada di Arab Saudi mencapai 183.427 orang atau 90,71 persen hingga Sabtu (29/10/2011) pukul 08.06 waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 12.06 WIB.

Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama di Mekkah, Sabtu, menunjukkan jumlah jemaah sebesar itu berasal dari 451 kelompok terbang (kloter) dengan terbanyak berasal dari embarkasi SOC (Solo) 84 kloter, embarkasi SUB (Surabaya) 79 kloter, serta embarkasi JKS (Jawa Barat) 77 kloter.

Sementara bila dilihat dari jemaah yang sudah berada di Arab Saudi terbanyak berasal dari embarkasi SUB sebesar 35.230 orang, jemaah berasal dari embarkasi JKS sebanyak 34.461 orang, serta embarkasi SOC 31.420 orang.

Dari 12 embarkasi yang menjadi tempat keberangkatan jemaah calon haji Indonesia menuju Arab Saudi, hanya embarkasi MES (Medan) yang telah menyelesaikan seluruh penerbangan mengangkut jemaah.

Embarkasi MES tahun ini tercatat memberangkatkan jemaah calon haji sebanyak 8.499 orang dengan dilayani 19 kloter.

Sementara embarkasi lainnya belum menyelesaikan angkutan jemaah walaupun kesemuanya juga sudah hampir menyelesaikan, mengingat persentasenya rata-rata sudah diatas 90 persen.

"Nanti menjelang batas akhir kedatangan penerbangan di Arab Saudi pada 31 Oktober pukul 24.00 WAS diharapkan semua penerbangan yang angkut jemaah kita sudah mendarat di sini," kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekkah Arsyad Hidayat.

Sementara jumlah jemaah Indonesia yang wafat hingga Sabtu (29/10) pukul 08.06 WAS mencapai 76 orang.

Jemaah yang wafat terbesar dari embarkasi SUB sebesar 15 orang embarkasi SOC sebesar 13 orang, dan embarkasi embarkasi JKS 10 orang.

Sedangkan jemaah haji khusus atau yang dulu disebut ONH plus sampai tanggal tersebut yang tiba di Arab Saudi mencapai 6.584 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com