JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Priyo Budi Santoso mengaku mendapat informasi bahwa tim negosiator yang dikirim untuk membicarakan batas wilayah di Kalimantan Barat mengalah dalam perundingan. Akibatnya, wilayah Indonesia di perbatasan berkurang.
"Saya mendengar tim negosiator kita mengalah hanya karena masalah ini batas alam. Saya pikir perlu dikoreksi kembali siapa negosiator kita itu," kata Priyo di Kompleks DPR, Jakarta, Kamis (13/10/2011).
Priyo mengatakan, ia sudah menyetujui rencana Komisi I dan Komisi II untuk melakukan peninjauan lokasi di Camar Bulan dan Tanjung Datu di Kabupaten Sambas. Rencananya, mereka akan berangkat besok untuk mengumpulkan data.
Priyo meminta pemerintah serius menangani kasus itu. Politisi Partai Golkar itu juga berharap pemerintah segera menggerakkan perekonomian di perbatasan Kalbar. Seperti diketahui, infrastruktur dan sarana kesehatan di Camar Bulan sangat minim.
"DPR pasti menyetujui untuk menaikkan anggaran. Pemerintah juga bisa ajak sektor-sektor swasta untuk bangun kawasan itu," pungkas Priyo.
Seperti diberitakan, pemerintah membantah adanya pencaplokan wilayah Kalimantan Barat oleh Malaysia. Versi pemerintah, hanya ada kerusakan di dua patok di Camar Bulan. Satu karena rusak, satu lagi tenggelam terkena abrasi.
Setelah melakukan peninjauan lapangan, Komisi I akan memanggil pemerintah, seperti Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri, untuk meminta klarifikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.