SURABAYA, KOMPAS.com — Sebanyak 50 petugas keamanan asal Indonesia siap mengantisipasi perampokan serta segala tindak kejahatan di tanah suci Mekkah dan beberapa kota lainnya di Arab Saudi.
"Sudah ada 50 petugas keamanan yang diberangkatkan ke Arab Saudi untuk menjaga keamanan dan mengantisipasi segala tindak kejahatan, khususnya yang menimpa jemaah haji asal Indonesia," ujar Menteri Agama Suryadharma Ali di Surabaya, Selasa (11/10/2011).
Para petugas keamanan yang bertugas di Arab Saudi berasal dari anggota TNI, Polri, dan anggota pramuka, serta beberapa satgas lainnya. Dia mengatakan, Pemerintah Indonesia tidak bisa mengirimkan personel keamanan dalam jumlah besar. Selain menjaga jemaah asal Indonesia, petugas juga membantu tim keamanan Arab Saudi untuk mengantisipasi segala bentuk kejahatan.
"Kami berharap ada bantuan dari Pemerintah Arab Saudi untuk mengamankan jemaah haji Indonesia. Meski dalam jumlah tidak besar, petugas asal Indonesia siap mencari pelaku yang nekat berbuat jahat," ungkap pejabat yang juga Ketua Umum DPP PPP tersebut.
Pada 2010, lanjut dia, beberapa anggota jemaah haji asal Indonesia menjadi korban pencurian dan perampokan. Namun berkat kesigapan aparat, pelaku dapat dibekuk dan sebagian uang bisa dikembalikan kepada pemiliknya.
Tahun ini, anggota jemaah haji asal Indonesia sudah menjadi korban perampokan di Masjid Nabawi, Madinah, pada 4 Oktober 2011. Diindikasikan, pelaku yang jumlahnya tiga orang itu berasal dari Indonesia karena bisa berbahasa Indonesia.
"Sepertinya perampok sudah paham bahwa tenaga keamanan asal Indonesia memang sedikit. Kami sangat prihatin dan menyayangkan sekali karena pelakunya diduga kuat juga orang Indonesia sendiri," tutur Suryadharma Ali.
"Petugas akan berusaha semaksimal mungkin mencari pelakunya. Semoga tidak ada lagi aksi kejahatan yang terjadi di tanah suci," katanya.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh jemaah haji asal Indonesia agar tidak membawa barang berharga yang berlebihan ketika di jalan. Selain itu, baik faktor makanan maupun minuman juga harus diwaspadai.
"Makanlah makanan yang bergizi dan cukup minum agar tidak jatuh sakit. Jika tidak, maka akibatnya ibadah akan terganggu. Hati-hati di keramaian karena sangat rawan dan tidak semua orang berbuat kebaikan di sana," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.