Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas TV dan Kerinduan pada Muatan Lokal

Kompas.com - 10/09/2011, 10:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pergelaran "Simfoni Semesta Raya" sebagai penanda diluncurkannya Kompas TV di layar kaca, Jumat (9/9/2011) malam tadi di Jakarta Convention Center, berjalan sukses. Satu pesan yang dapat ditarik sebagai kesimpulan dari pergelaran selama tiga jam sejak pukul 19.30 malam tadi adalah kerinduan kita akan tayangan yang sarat nilai-nilai kultur kebudayaan warisan leluhur.

Mutlak, tidak ada pertunjukan berbau impor. Sepanjang pergelaran malam tadi, "Simfoni Semesta Raya" benar-benar menegaskan nilai-nilai kultur kebudayaan warisan leluhur, mulai sajian dolanan anak-anak, medley lagu-lagu daerah, hingga busana daerah yang dirancang modern, seperti halnya sejumlah program acara yang akan mengangkat sisi Indonesia, antara lain Kampung Main, Filantropi, Islam Nusantara, dan sejumlah program lainnya yang sayang jika dilewatkan.

Sebelumnya, CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo, Kamis (8/9/2011) di Jakarta, menegaskan bahwa Kompas TV bukan sebuah lembaga penyiaran. Kompas TV adalah penyedia konten yang diproduksi KG Production.

"Konten-konten tersebut ditayangkan kepada pemirsa melalui kerja sama dengan TV-TV daerah yang merupakan lembaga penyelenggara siaran di daerah," ujarnya.

Sementara itu, menurut Direktur Kompas TV Bimo Setiawan, konten program tayangan Kompas TV menekankan pada eksplorasi Indonesia, baik kekayaan alam, khazanah budaya, Indonesia kini, maupun talenta berprestasi.

Maka, tak salah kiranya bahwa pergelaran "Simfoni Semesta Raya" malam tadi sukses menjadi cerminan wajah Kompas TV. Visi yang tertuang dalam program-program acaranya menegaskan satu hal bahwa inilah tayangan yang dirancang untuk menyajikan muatan-muatan lokal Indonesia.

Khazanah kedaerahan terasa begitu kuat sejak acara dibuka hingga pengenalan semua program acara yang akan tayang di Kompas TV. Seperti pernah dikatakan Presiden Komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama dalam rekaman wawancara, Kompas TV akan menjadi inspirasi bagi Indonesia dengan menghadirkan program-program lokal yang mengangkat sisi Indonesia yang tak pernah tersentuh sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    Nasional
    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Nasional
    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Nasional
    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Nasional
    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com