Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Botak di Ultah SBY

Kompas.com - 09/09/2011, 21:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah aktivis antikorupsi menggelar aksi cukur rambut hingga botak di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta, Jumat (9/9/2011). Aksi tersebut sengaja dilakukan tepat pada hari ulang tahun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang jatuh pada hari ini, sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap KPK menuntaskan kasus wisma atlet yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

"Ini, kan, memberikan penghargaan, kado kepada Pak SBY sekaligus mengingatkan KPK yang selalu kita support, maksudnya agar kasus itu harus segera dituntaskan," ujar salah satu aktivis, Effendi Ghazali, di Gedung KPK Jakarta.

Effendi menjelaskan, para aktivis berharap penuntasan kasus Nazaruddin di KPK tidak lebih lama dari waktu yang dibutuhkan rambut untuk tumbuh setelah dicukur hari ini. "Jangan sampai sejak dari botak sampai tumbuh lagi kasusnya belum selesai-selesai. Adu cepat antara rambut yang tumbuh dan penuntasan kasus Nazaruddin," ucapnya.

Aksi dimulai dengan menggunduli kepala aktivis Koalisi Masyarakat Antikorupsi (Kompak) Fadjroel Rachman. Menurut Effendi, Fadjroel pernah berjanji akan menggunduli kepalanya jika Nazaruddin tertangkap dan diberhentikan dari keanggotaan DPR.

"Nazaruddin diberhentikan dari parpol, diberhentian dari DPR, ditangkap, pulang, maka Fadjroel akan mbotakkan kepalanya," katanya.

Adapun yang menggunting rambut Fadjroel secara simbolik pertama kali adalah Guru Besar Universitas Indonesia Thamrin Amal Tagomala. Sosiolog itu menggunting rambut Fadjroel tidak dari pinggir melainkan dari tengah kepala. Alasannya, agar KPK memulai pemberantasan korupsi dengan menyisir para elitenya terlebih dahulu baru kemudian kroco-kroconya.

"Pertama kita akan mulai mencukur dari atas tengah dengan harapan penanganan kasus oleh KPK dimulai dari elitenya. Kemudian langsung dihabiskan ke belakang seperti jalan tol dengan harapan kasus ditangani secara tuntas tanpa halangan," ungkap Thamrin.

Setelah Fadjroel, rencananya tujuh aktivis lainnya, yakni Thamrin, KH Maman, Dwi Pudjo Soekamto (pelukis), Ridwan, Firman Abadi, Pingit Widodo, Iwan Piliang Doto Muharto (budayawan) akan digunduli. Saat mendatangi Gedung KPK, para aktivis itu mengenakan kaus putih seragam bertuliskan "Merdeka dari Korupsi, Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Kompak). Sebelum pemotongan rambut, para aktivis juga membentangkan spanduk putih dengan tulisan yang sama dan memotong tumpeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com