Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRI Angkut Pemudik Bersepeda Motor

Kompas.com - 01/09/2011, 02:11 WIB

Untuk pertama kalinya, pemerintah menyediakan kapal perang sebagai layanan gratis angkutan pemudik bersepeda motor pada Lebaran 2011. Pemerintah bermaksud mengurangi risiko kecelakaan selama arus mudik dan arus balik yang selama ini didominasi pengendara sepeda motor.

Sebanyak 298 sepeda motor yang sedianya dikendarai 690 pemudik itu diangkut dengan KRI Banjarmasin 592 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kapal perang buatan PT PAL Indonesia bekerja sama Dae Sun Shipbuilding, Korea Selatan, diberangkatkan Sabtu (27/8) pukul 12.00.

Perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, ditempuh selama 23 jam. Berdasar pantauan Kompas, para pemudik membaur di ruang tank deck, yaitu ruang parkir kendaraan tempur tank berukuran 120 meter kali 20 meter di lambung kapal berbobot 7.300 ton dengan panjang 125 meter dan lebar 22 meter.

Para penumpang tidur beralaskan kertas. Mereka membeli alas kertas itu di Pelabuhan Tanjung Priok, Rp 5.000 per lembar.

Khusus bagi ibu-ibu yang membawa anak-anak, mereka diberi fasilitas kamar tidur prajurit di lantai dua. Walaupun tidak dipungut ongkos, para pemudik mendapat makan untuk berbuka dan sahur. Menunya nasi putih, sepotong daging sapi, ayam goreng, sayur, buah pir, sebotol air mineral, teh kotak, dan kolak.

Ada puluhan kamar mandi dan toilet. Bahkan, untuk mandi dilengkapi air panas dan dingin menggunakan shower (keran pancar).

”Saya belum pernah mandi beginian, biasanya pakai gayung,” kata Sulaeman (45), pemudik asal Tegal, Jawa Tengah, yang sudah lima tahun bekerja sebagai karyawan pabrik di Jakarta.

Pemudik menjalankan shalat tarawih di hely deck, landasan untuk lima helikopter. Di tempat itu disediakan karpet layaknya di masjid.

KRI Banjarmasin berkecepatan maksimal 16 knot (25,6 kilometer per jam). Para pemudik dari sejumlah wilayah di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, menikmatinya seolah menjadi perjalanan wisata. Para penumpang berfoto-foto di setiap sudut kapal.

”Menaiki kapal perang TNI Angkatan Laut ini kesempatan langka. Beruntung, saya bisa menumpang lewat acara mudik gratis ini,” kata Sugiyo (40), asal Pemalang, Jawa Tengah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com