Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bongkar Mafia Anggaran Lintas Partai

Kompas.com - 16/08/2011, 23:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus-kasus korupsi dan suap yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, bisa digunakan untuk membongkar praktik mafia anggaran.

Bukan mustahil jika yang diungkap Nazaruddin benar, maka praktik mafia anggaran di Dewan Perwakilan Rakyat, pemainnya lintas partai.

Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesian Corruption Watch (ICW), Febri Diansyah, kepada Kompas di Jakarta, Selasa (16/8/2011), mengatakan, sangat mungkin KPK menguak praktik mafia anggaran lintas partai di DPR.

Dalam pelariannya, Nazaruddin sempat mengungkapkan, anggota DPR yang menerima uang haram dari proyek pembangunan wisma atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang, tak hanya koleganya di Partai Demokrat seperti Angelina Sondakh dan Mirwan Amir.

Nazaruddin juga menyebut nama Wayan Koster dari PDI-Perjuangan.

Melihat kemungkinan bakal terkuaknya praktik mafia anggaran lintas partai di DPR, maka Febri tak heran jika kemudian sejumlah politikus anggota Komisi III DPR melalukan manuver politik, seperti hendak menjadikan Nazaruddin pahlawan saat mengunjunginya di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Senin (15/8/2011) lalu.

Nazaruddin seolah ditempatkan sebagai pihak yang dizalimi karena kesulitan didampingi pengacara. Padahal KPK melalui juru bicaranya, Johan Budi, sudah membantah tak menghalangi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu mendapatkan haknya didampingi kuasa hukum.

Febri mengatakan, ada sejumlah politikus yang berkepentingan agar kasus Nazaruddin ini pada akhirnya tak bisa menguak praktik mafia anggaran lintas partai di DPR.

"Melihat kemungkinan kasus Nazar ini bisa membongkar praktik mafia anggaran lintas partai, tentu yang paling merasa terganggu jika KPK menuntaskan ini adalah para politikus dan partai-partai yang mendapatkan dana dari hasil korupsi," kata Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com