Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

500 Lampion Besar untuk Korban

Kompas.com - 16/08/2011, 17:58 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Korban Tohoku bersama Kansai Yamamoto, didukung PPIJ, bakal menggelar Love & Prayer for 2011 Tohoku Earthquake's Victims selama dua hari (19 dan 20 Agustus).

Pada 19 Agustus, 500 lampion besar akan diterbangkan ke udara pada malam hari di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali. Lampion-lampion itu diibaratkan mengirimkan doa cinta dan damai kepada para korban bencana.

Sinar terangnya diharapkan mampu menyinari langit malam hari dan menenangkan jiwa para korban meninggal maupun korban yang ditinggalkan serta korban selamat.

Demikian dituliskan Kansai Yamamoto dalam siaran persnya, Selasa (16/8) malam. Yamamoto adalah seorang desainer dan produser. Ia pun bakal membagikan kaus berwarna putih dengan desain dari dirinya,  untuk semua yang ikut berpartisipasai dalam acara doa dua hari itu.

Acara doa ini juga menjadi penutup pesta memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang.

Gempa terjadi 11 Maret 2011 yang disusul tsunami besar yang terjadi empat bulan lalu di daerah yang sama. Sedikitnya 21.000 orang tewas atau hilang. Bencana ganda itu melumpuhkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, dan menyebabkan radiasi terpapar ke lingkungan.

Gempa 11 Maret yang berkekuatan 9,0 SR itu menyebabkan gelombang tsunami sampai setinggi 14 meter di PLTN Fukushima. Kerusakan yang timbul karena terganggunya sistem pendinginan, menyebabkan krisis nuklir dan sekitar 80.000 warga dievakuasi karena kekhawatiran akan radiasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com