JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat menyambut baik peristiwa tertangkapnya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin. Menurut Anas, penangkapan ini merupakan permulaan yang baik untuk memulai proses hukum dalam upaya pemberantasan korupsi ke depannya.
"Ini adalah langkah awal yang penting untuk proses hukum yang adil dan transparan," ungkapnya kepada wartawan melalui layanan BlackBerry Messenger, Rabu (10/8/2011).
Setelah Nazaruddin dibawa pulang ke Tanah Air dalam beberapa hari ke depan, Anas berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat segera menindaklanjutinya.
Anas menegaskan, partainya tidak akan ikut campur dalam penanganan hukum yang juga melibatkan para petinggi Demokrat, termasuk dirinya yang disebut-sebut turut menerima setoran dalam kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011. "Demokrat mendukung penuh proses hukum berjalan secara obyektif," tambahnya.
Anas berharap, KPK dapat menjalankan proses hukum yang adil dan transparan. Menurutnya, proses semacam ini merupakan solusi terbaik untuk dapat membuktikan pihak yang salah dan yang benar.
Selain terarah pada Anas, tudingan-tudingan Nazaruddin juga mengarah kepada politisi Demokrat lainnya, antara lain Angelina Sondakh, Mirwan Amir, Mahyuddin, dan Andi Malarangeng.
Setelah Nazaruddin lari ke Singapura pada akhir Mei lalu, Partai Demokrat memberhentikannya sebagai Bendahara Partai Demokrat. Dalam pelarian, suami Neneng Sri Wahyuni ini "bernyanyi" tentang keterlibatan sejumlah politisi partainya dan partai lain dalam beberapa kasus suap. Nazaruddin tertangkap Minggu malam kemarin di Cartagena, Kolombia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.