Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Said Agil: Ruang Kerja Gus Dur Keramat

Kompas.com - 07/08/2011, 19:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj menyebut ruang kerja Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Gedung PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, sebagai tempat yang keramat.

"Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya. Kramatnya yah di pojok itu," kata Said saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Pojok Gus Dur di Gedung PBNU, Minggu (7/8/2011).

Pernyataan Said itu disambut tawa ratusan orang yang hadir, seperti empat putri Gus Dur, yakni Allisa, Yenny, Anita, dan Inayah; para pengurus PBNU; dan Gusdurian atau sebutan untuk murid dan pencinta Gus Dur.

Pojok Gus Dur terletak di lantai dasar Gedung PBNU. Dahulu, di ruang pojok itulah Gus Dur berkantor, bahkan jauh sebelum gedung itu diresmikan pada 5 November 1999. Peresmian dilakukan tepat pada hari lahir Gus Dur 71 tahun lalu.

"Ruangannya sumpek, sempit, pengap, tetapi tamu-tamunya luar biasa. Kalau sudah ketemu Gus Dur, pengapnya hilang," kata Said.

Inayah mengatakan, kondisi ruang kerja Gus Dur dibiarkan seperti aslinya. "Di ruang itu Gus Dur mendayagunakan segenap energi untuk memikirkan rakyat Indonesia. Di ruang itu pula, Gus Dur menerima tamu, siapa pun dan dari mana pun, serta kepentingan apa pun," katanya.

Di pojok itu, kata Inayah, disimpan sebagian koleksi milik Gus Dur, seperti buku dari beberapa disiplin ilmu, audiobooks, foto, kaset ceramah, dan CD musik. Ada pula ratusan artikel dan buku karya Gus Dur serta buku tentang Gus Dur.

Diharapkan, lanjut Inayah, dari pojok itu akan lahir penerus Gus Dur. "Kami bertekad terus menjaga teladan, prinsip, pemikiran Gus Dur tetap terawat mewarnai pergerakan bangsa," ucapnya.

Kenangan

Dalam peresmian itu, disampaikan beberapa kenangan tentang Gus Dur. Inayah menceritakan, seorang pendeta HKBP di Medan, Sumatera Utara, pernah menemui Gus Dur di Gedung PBNU pada tahun 1980-an setelah kehilangan semangat untuk memberi pelayanan kepada umat.

"Katanya dari situ muncul dorongan tetap berada di jalan pelayanan. Tahun 1990-an waktu zaman demonstrasi, teman-teman aktivis juga ke sini. Sudut itu mungkin kecil, tetapi besar manfaatnya," katanya.

Adapun Said menceritakan ketika Gus Dur mengisi suatu seminar. "Di situ Gus Dur tidur, ngorok, berkeringat lagi. Saya bangunkan. Pernyataan ketiga narasumber dikomentari semua. Saya tanya gimana caranya Gus? Dia bilang, ’Nanti juga bisa’. Tapi sampai sekarang saya belum bisa juga," ucapnya sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com