Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Miskin Terperangkap Rokok

Kompas.com - 27/07/2011, 15:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI, Abdillah Ahsan, mengungkapkan, konsumsi rokok paling banyak justru terdapat di keluarga miskin. Hal ini berdasarkan perhitungan pada tahun 2009 yang menyebutkan bahwa 68 persen keluarga miskin memiliki pengeluaran untuk rokok paling banyak.

"Ini sangat menyedihkan karena enam dari sepuluh rumah tangga termiskin di Indonesia mengeluarkan uangnya untuk membeli rokok. Pengeluaran rokok ini akan membebani ekonomi rumah tangga termiskin dan mengorbankan pengeluaran lainnya yang jauh lebih penting," ujar Abdillah dalam pemaparan penelitian terkait perkembangan konsumsi rokok dan bea cukai industri rokok di Indonesia, Rabu (27/7/2011) di Jakarta.

Ia merujuk pada perhitungan sederhana untuk konsumsi rokok yang terjadi di Indonesia, yaitu:
1. Konsumsi rokok per hari diperkirakan satu bungkus rokok menghabiskan uang senilai Rp 10.000.

2. Dari harga tersebut, maka konsumsi rokok per bulan sebanyak 30 bungkus menghabiskan uang senilai Rp 300.000.

3. Dalam satu tahun, seorang perokok menghabiskan 360 bungkus rokok. Uang yang dihabiskan menjadi Rp 3.600.000.

"Jika seseorang mengonsumsi rokok per 10 tahun sebanyak 3.600 bungkus, maka sama dengan menghabiskan Rp 36 juta. Biaya ini lebih besar dari biaya haji, biaya sekolah S-1 Universitas Indonesia, membayar uang muka rumah, dan renovasi rumah. Jadi mereka lebih memilih rokok daripada pendidikan atau umrah," tambah Abdillah.

Lembaga Demografi juga menyebutkan, akibat konsumsi rokok yang tinggi pada keluarga miskin, mereka kehilangan beberapa kesempatan penting, yaitu pembelian rokok 11 kali lebih banyak daripada membeli daging untuk konsumsi keluarga. Bahkan, pengeluaran rokok juga tujuh kali lebih besar daripada pembelian buah-buahan untuk dikonsumsi.

Keluarga miskin, ungkap Abdillah, juga menghabiskan enam kali lebih banyak untuk membeli rokok daripada biaya pendidikan. Sisanya, lima kali lebih besar biaya rokok daripada biaya membeli telur, susu, dan biaya kesehatan. Biaya rokok juga dua kali lebih besar daripada membeli dan mengonsumsi ikan.

"Mereka lebih memilih rokok dari pada mencarikan susu, daging, dan buah untuk keluarga, terutama anak-anak. Termasuk biaya pendidikan yang dikesampingkan," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com