Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin: Anas Otak Besarnya!

Kompas.com - 19/07/2011, 17:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam wawancaranya dengan Metro TV, Selasa (19/7/2011) petang, mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, M Nazaruddin, kembali melontarkan "serangan" terhadap Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Nazaruddin mengatakan, otak besar di balik seluruh "kekisruhan" yang terjadi di Partai Demokrat saat ini adalah Anas.

"Anas otak besarnya. Memang dia aktornya," ujar Nazaruddin, yang kini berstatus tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games.

Ketika ditanyakan lebih lanjut mengapa ia menyebut Anas sebagai otak besar kasus ini, ia menjawab singkat, "Masa saya merekayasa. Saya menceritakan fakta," katanya.

Nazaruddin juga sempat mengungkapkan bahwa ada kesepakatan dan skenario yang dibuat Anas agar kasus yang terungkap saat ini hanya berhenti di Nazaruddin. Pria yang masih berstatus anggota Komisi VII itu menjadi buronan internasional setelah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pada 23 Mei 2011, ia bertolak ke Singapura dengan alasan melakukan pengobatan. Saat ini, ia mengaku masih berada di luar negeri.

"Ya, saya masih di luar negeri. Bagaimana saya mau pulang kalau semuanya direkayasa Anas Urbaningrum," kata Nazaruddin.

Ia juga mengungkapkan, ada aliran uang kepada Anas. Puluhan miliar, kata Nazaruddin, digelontorkan untuk pemenangan Anas dalam Kongres Pemilihan Ketua Umum DPP Demokrat tahun 2010.

"Dari proyek Ambalang, untuk pemenangan Anas Rp 50 miliar. (Uang) dibawa dengan mobil boks yang dibawa Ibu Yuliani, dan Ibu Yuliani sekarang dilindungi Anas," katanya.

Selain itu, kata Nazaruddin, ada pula uang sebesar Rp 35 miliar yang digunakan untuk pemenangan Anas. "Semua tahu, uangnya dari proyek mana, dari siapa ngambil-nya," ujar Nazaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com