Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panji: Itu Tanda Tangan Asli Imam

Kompas.com - 03/07/2011, 17:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, membantah memalsukan atau menyuruh orang untuk memalsukan tanda tangan Imam Supriyanto dalam dokumen notulensi rapat yang berisi penonaktifan Imam dari anggota dewan pembina Yayasan Pesantren Indonesia yang mengelola Al-Zaytun.

Demikian disampaikan kuasa hukum Panji, Ali Tanjung, yang dihubungi wartawan, Minggu (3/7/2011). Menurut Ali, Imam sendiri yang menandatangani dokumen tersebut. Imam juga telah menerima uang Rp 3,5 juta sebagai tanda terima kasih karena memenuhi permintaan yayasan untuk nonaktif dari keanggotaan dewan pembina yayasan.

"Uang tanda jasa, penghargaan karena pihak yayasan minta beliau tanda tangani. Pak Abdul Halim yang minta," kata Ali.

Imam melaporkan Panji kepada polisi dengan tuduhan memalsukan tanda tangan Imam dalam dokumen akta kepengurusan yayasan yang mengelola Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. Polisi telah menetapkan Panji sebagai tersangka.

 

Ali menuturkan, keterangan mengenai tanda tangan asli Imam disampaikan mantan bawahan Imam yakni Musli Faiz yang menemui Imam untuk menyampaikan berkas dokumen notulensi tersebut sekaligus mengantarkan uang untuk Imam. Musli dan Imam, kata Ali, bertemu di sebuah rumah makan di kawasan Pusakanegara, Jawa Barat.

"Saksi (Musli) yang disuruh anggota dewan pembina cari Imam. Dia (Musli) katakan, Iman sendiri yang tanda tangani itu. Imam diberikan berkas dan uang. Berkas diserahkan ke Imam, terus Imam masuk ke dalam, pas keluar lagi, ada tanda tangannya. Dia keluar, sudah ada tanda tangannya," papar Ali.

Karena itulah, kata Ali, mustahil jika Panji memalsukan tanda tangan Imam atau menyuruh orang lain untuk memalsukannya. "Karena Pak Panji kan tanda tangani itu (dokumen notulensi) terakhir," ucapnya.

Ali menambahkan, anggota dewan pembina yayasan yang lainnya juga mengaku tidak memalsukan tanda tangan Imam.

Imam mengaku dicoret dari kepengurusan YPI setelah dia keluar dari jaringan Negara Islam Indonesia (NII) yang dipimpin Panji Gumilang. Imam juga mengaku bergabung dalam NII selama 20 tahun dan pernah menjabat sebagai Menteri Peningkatan Produksi NII.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com