Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panji Bantah Semua Tuduhan Pemalsuan

Kompas.com - 03/07/2011, 14:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) Panji Gumilang mengaku tidak pernah memalsukan maupun memerintahkan orang lain untuk memalsukan tanda tangan Imam Supriyanto dalam notulensi rapat yang berisi penonaktifan Imam dari keanggotaan dewan pembina yayasan.

Panji menjadi tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan akta otentik terkait dokumen yang mencantumkan tanda tangan Imam tersebut. Dia dilaporkan Imam, mantan pengurus YPI.

"Itu kan tuduhan Pasal 266, katanya menyuruh, tapi Pak Panji tidak pernah menyuruh siapun untuk memalsukan, tidak ada juga melakukan pemalsuan," kata kuasa hukum Panji, Ali Tanjung saat dihubungi, Minggu (3/7/2011).

Mabes Polri menetapkan Panji Gumilang sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen tersebut. Dia disangka melanggar Pasal 263 dan 266 KUHP tentang pemalsuan dan penggunaan data otentik milik orang, sebagaimana laporan pihak korban, Imam Supriyanto.

Terkait penetapan Panji sebagai tersangka, Ali mengatakan bahwa kliennya itu telah mengetahui hal tersebut. Panji, kata Ali, menghormati penetapannya sebagai tersangka. "Ya karena ini penyidikan, ini akan masih dalam tahap penyidikan, beliau terima saja. Ini kan diduga, beliau menerima," katanya.

Panji juga mengaku siap menjalani setiap agenda pemeriksaan penyidik. "Tapi beliau nyatakan setiap ada panggilan akan patuhi, supaya cepat selesai," ujar Ali.

Dia menambahkan, kliennya itu telah mengungkapkan bantahannya terkait tuduhan pemalsuan dokumen dalam berita acara pemeriksaan. "Sudah disampaikan semua ke penyidik," ucap Ali.

Mabes Polri kini belum menahan Panji Gumilang menyusul penetapannya sebagai tersangka. Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes (Pol) Boy Rafli Amar menyampaikan, Mabes Polri memberikan kesempatan bagi Panji untuk menyiapkan segala sesuatu terhadap persangkaan-persangkaan yang dituduhkan kepadanya.

"Prinsipnya pemeriksaan dulu," kata Boy, kemarin.

Sebelumnya Imam Supriyanto melaporkan Panji ke Polisi setelah namanya dicoret dari kepengurusan dewan pembina YPI. Imam merasa tidak pernah menghadiri rapat pengurus dan menandatangani notulensi rapat yang berisi penonaktifan Imam dari dewan pembina YPI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com