Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Tak Tegas pada Nazaruddin

Kompas.com - 12/06/2011, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei Lingkaran Survei Indonesia  terhadap 1.200 responden pada  1-7 Juni lalu menunjukkan rakyat menilai Partai Demokrat tak tegas pada politikusnya, M Nazaruddin, terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus suap Sesmenpora. Survei LSI menyebutkan, 41,2 persen responden mengatakan Demokrat kurang tegas.

"Publik melihat adanya keretakan internal yang dipertontonkan secara telanjang, bukannya upaya untuk menyelesaikan. Demokrat dilihat tak tegas wibawanya sehingga Nazaruddin pun tak dapat pulang dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi," kata pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, dalam keterangan pers di kantornya, Minggu (12/6/2011).

Menurut dia, penilaian ini diikuti keinginan dari publik agar terlibat atau tidaknya Nazaruddin dan dua petinggi Demokrat lainnya,  Andi Malarangeng dan Angelina Sondakh, diperjelas.

Dengan demikian, publik memperoleh penjelasan yang jernih, terutama atas sosok Nazaruddin yang seolah-olah tampak perkasa belakangan ini sehingga tak berspekulasi. "Umumnya publik ingin clear terhadap pertanyaan besar mengapa Nazaruddin itu begitu perkasa, padahal lima bulan lalu tidak terlalu didengar namanya. Sekarang dia jadi headline karena begitu perkasanya, bahkan Dewan Pembinanya sendiri seolah-olah tidak berdaya. Ini yang muncul di benak banyak pemilih tentang ruang gelap politik di Indonesia saat ini," ujarnya.

Denny mengatakan, Nazaruddin memiliki daya rusak yang kuat bagi Demokrat. Menurut perbandingan survei, suara Demokrat anjlok sekitar 5 persen dari Januari lalu karena merebaknya kasus yang melibatkan mantan Bendahara Umum Demokrat itu.

Oleh karena itu, menurut dia, Demokrat harus segera mengambil langkah untuk memperbaiki kembali citranya dan membenahi kepercayaan publik tersebut. "Kalau tak segera diatasi bisa jadi Demokrat makin jatuh lagi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    Nasional
    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    Nasional
    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    Nasional
    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com