JAKARTA, KOMPAS.com - Jaringan Negara Islam Indonesia (NII) ternyata mencontek gaya penjaringan gerakan Tarbiyah yang beraliansi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam menjangkau kader-kader mudanya.
Peneliti Sejarah Darul Islam/NII Sholahudin mengatakan, keduanya memiliki kesamaan dalam pola rekrutmen, yaitu menjangkau kader mulai dari anak-anak SMA. Pola rekrutmen ini, lanjut Sholahudin, menjadi strategis karena kader hasil pembinaan di SMA kemudian digunakan untuk menjangkau kader-kader potensial di universitas-universitas ternama, baik negeri maupun swasta.
"Bisa masuk kampus, tak heran karena radikalisme sudah dibina saat SMA. Sudah tertanam sejak SMA, melalui institusi-institusi pendidikan. Polanya sama dengan apa yang dilakukan oleh gerakan Tarbiyah yang aliansinya PKS misalnya. Mereka (Tarbiyah) kan sudah menjangkau anak-anak remaja sejak SMA melalui Rohis lalu didorong masuk ke bimbingan belajar Nurul Fikri. Mereka yang masuk ke universitas-universitas negeri kemudian siap pakai untuk menjangkau kader-kader baru. Jadi pola ini juga yang dipakai oleh NII," ungkapnya dalam diskusi mingguan Polemik di Warung Daun Cikini, Sabtu (30/4/2011).
NII, lanjutnya, kemudian menerapkan pola membina Rohis-Rohis di SMA. Lalu diikutkan dalam bimbingan belajar milik mereka. Ketika lulus di universitas-universitas, mereka ini dijadikan alat untuk menjangkau kader-kader baru.
Tak Tertarik Orang Miskin Menurut penelitian Sholahudin pula, mereka yang direkrut oleh NII Komandemen Wilayah 9 (KW 9) adalah para remaja dan orang-orang yang secara ekonomi cukup mapan.
"Bagi mereka, miskin enggak menghasilkan duit. Yang mapan direkrut supaya bisa memberikan duit. Mereka yang kelas miskin kan juga biasanya pemahaman agamanya rendah. Kelas menegah ini kan mapan, tahu agama tapi enggak punya pemahaman yang baik dan kapasitas yang cukup untuk mengajarkannya kepada anak-anaknya. Orang miskin itu enggaklah buat NII," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.