Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marinir dan Kopassus Kawal KM Labobar

Kompas.com - 18/04/2011, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapal Motor Labobar Pelni yang akan memulangkan 2.927 WNI/TKI Overstay dan TKI Bermasalah dari Jeddah dikawal 14 anggota Marinir dari Batalyon Intai Amfibi, enam orang anggota Kopassus, dan 26 aparat kepolisian. Kapal yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada 10 April lalu itu akan tiba di Pelabuhan Jeddah, 19 April 2011.

Pimpinan Tim Khusus DPR untuk pengawasan pemulangan TKI, Irgan Chairul Mahfiz, di Jakarta, Senin (18/4/2011), mengatakan, "Kepulangan WNI/TKI dengan KM Labobar juga diikuti 69 petugas yang akan mengawal berikut melakukan pendataan. Petugas lainnya tersebut di antaranya lima petugas BNP2TKI, 13 tenaga kesehatan Kemenkes, satu orang dari Kemenko Polhukam, satu staf Kemenlu, dan tiga orang dari Imigrasi Kemenhuk dan HAM."

Setelah bersandar selama empat hari, KM Labobar akan diberangkatkan pada 23 April untuk menempuh perjalanan selama 11 hari dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada 3 Mei 2011 pukul 07.00 WIB. Kapal akan transit dulu di Pelabuhan Padang, Sumatera Barat.

Pemulangan gelombang VII dengan KM Labobar Pelni adalah yang terakhir dari jumlah 5.000 WNI/TKI Overstay dan TKI Bermasalah yang mendapat pengampunan. Gelombang pemulangan WNI/TKI Overstay dan TKI Bermasalah dari Jeddah sudah dimulai sejak Senin (14/2/2011) sebanyak 301 WNI/TKI, disusul gelombang II pada Jumat (18/2/2011) sebanyak 335 orang.

Selanjutnya gelombang III pada Kamis (24/2/2011) dengan pemulangan 350 orang, gelombang IV pada Senin (28/2/2011) 415 orang, gelombang V pada Rabu (9/3/2011) 305 WNI/TKI, serta gelombang VI pada Sabtu (19/3/2011) untuk 367 WNI/TKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com