Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Alternatif Bebaskan WNI di Somalia

Kompas.com - 12/04/2011, 09:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi I DPR RI atau bidang hankam dan luar negeri dari Fraksi PDI Perjuangan, Tubagus Hasanuddin, mengajukan empat alternatif bagi upaya pembebasan 20 WNI yang ditawan pihak perompak di Somalia.

"Ada empat alternatif yang bisa diambil. Pertama, melakukan negosiasi langsung oleh perusahaan dengan perompak tentang uang tebusan," katanya di Jakarta, Selasa (11/4/2011). Kedua, melalui pemerintah setempat yang berarti melibatkan pihak ketiga.

"Alternatif ketiga, melalui orang ketiga sebagai mediator. Keempat, melalui upaya paksa dengan pengerahan pasukan komando," urai mantan petinggi TNI yang kini banting stir menjadi politisi ini.

Dari empat alternatif tadi, Tubagus Hasanuddin menilai bahwa alternatif kedua sepertinya akan sulit. "Kita ketahui bahwa pemerintah di Somalia sangat tidak efektif, dan kita akan kesulitan memanfaatkan saluran diplomatik dengan Somalia," urainya.

Alternatif ketiga pun menurut Tubagus Hasanuddin akan lebih sulit lagi. "Kita tak punya akses kepada tokoh yang dimaksud. Jadi, alternatif yang ada atau tersedia adalah mengikuti tuntutan perompak dengan membayar uang tebusan yang diminta atau melakukan pembebasan para sandera melalui operasi militer," ucapnya.

Ia mengemukakan, dua alternatif ini mestinya harus diambil pemerintah dengan segala kelebihan dan kekurangannya. "Yang paling penting adalah selamatkan nyawa para sandera yang kapalnya dibajak itu dengan cepat," tandasnya.

Tubagus Hasanuddin terus terang mengaku sangat kecewa. Dia menganggap proses penyelesaian terhadap pembajakan kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudra Indonesia yang sudah berjalan 27 hari sangat terlambat. Bahkan, ia menilai pemerintah cenderung pasif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

    Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

    Nasional
    Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

    Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

    Nasional
    KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

    KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

    Nasional
    Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

    Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

    Nasional
    PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

    PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

    Nasional
    Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

    Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

    Nasional
    Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

    Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

    Nasional
    Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

    Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

    Nasional
    Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

    Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

    Nasional
    DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

    DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

    Nasional
    Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

    Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

    Nasional
    DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

    DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

    Nasional
    4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

    4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

    Nasional
    Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

    Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

    Nasional
    Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

    Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com