Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Kuat Dugaan BIN Dimanfaatkan Rezim

Kompas.com - 11/03/2011, 17:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemberitaan The Age yang menyebutkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk kepentingan pribadi menguatkan dugaan bahwa selama ini BIN memang sering dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi rezim yang berkuasa.

Hal ini disampaikan anggota Komisi I DPR RI, Ahmad Muzani, di Gedung DPR RI, Jumat (11/3/2011). "Dalam pembicaraan tentang intelijen, yang paling berbahaya menggunakan BIN yang digerakkan untuk kepentingan rezim. Dan kalau benar seperti diceritakan Wikileaks, ini jelas berbahaya. Bagaimana BIN digerakkan untuk kepentingan personal pejabat negara untuk memata-matai orang tertentu," ungkap Ahmad.

Menurut politisi Partai Gerindra ini, kabar ini memang sudah ramai didengar, tapi sulit menemukan data untuk membuktikannya. Oleh karena itu, terjadi perdebatan dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Intelijen, misalnya mengenai kewenangan badan intelijen untuk melakukan penangkapan-penangkapan.

Menurut Komisi I, kata Ahmad, kewenangan BIN tak perlu sejauh itu karena rentan dimanfaatkan untuk kepentingan rezim berikutnya dalam memukul lawan-lawan politiknya. Oleh karena itu, Ahmad akan mengusulkan kepada Komisi I untuk segera memanggil mantan Ketua BIN Syamsir Siregar yang menjabat dalam rangkaian cerita yang dirangkum The Age Australia untuk dimintai keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com